5 Tips Melatih Anak Sikat Gigi

05:30
"Ayo, dong Kakak sikat gigi dulu sebelum bobo.." 
"Enggak, ah.. gak mau" sambil kabur keluar dari kamar 
"Eits, mana ya.. anak bunda yang baik dan pinter.. yang sudah bisa sikat gigi.."





Percakapan tersebut adalah salah satu contoh dari sekian ribu penolakan anak terhadap ajakan menyikat gigi. Ada saja cara anak untuk menolak sikat gigi mulai dari mendiamkan ajakan, menolak secara verbal hingga menangis-nangis tidak mau diajak menyikat gigi. Well, you are not alone, because all parents in the world also felt the same way. Sama banget, putri saya dulu susaaaaahh diajak sikat gigi. Jangankan diajak, diminta duduk untuk dibersihkan mulutnya pakai kassa saja dia nangis kejer. Astaga, bikin puyeng emak.

Anak-anak dalam masa pertumbuhannya diibaratkan seperti mesin yang terus berproses untuk menghasilkan energi. Nah, gigi dan mulut ini termasuk salah satu komponen mesin tersebut. Ketika ada satu kerusakan pada komponen mesin maka berpengaruh juga ke seluruh bagian. Oleh karena itu, kesehatan gigi anak di awal pertumbuhan dan kehidupan ini sangat penting.





Orang tua tentunya ingin anak memiliki gigi yang sehat dan tidak tanggal sebelum waktunya. Ya, bayangin aja gitu anak-anak belum sekolah TK giginya sudah cokelat kehitaman karena karies kasihan anak jadi bermasalah giginya. Sebagai orang tua kita pasti ingin mencegah hal tersebut. Caranya dengan membiasakan anak rutin membersihkan gigi sejak gigi susu pertamanya tumbuh. Ya, dalam usia sedini mungkin.

Inilah tips berikut yang saya rangkum berdasarkan pengalaman, konsultasi dengan dokter gigi juga diskusi dengan beberapa emak-emak lainnya. Silahkan menyimak!


1. Mulai Sedini Mungkin


Sejak anak mulai mengenal makanan pendamping air susu ibu (MPASI) sudah wajib hukumnya membersihkan mulut anak ya. Terlebih saat anak sudah memiliki gigi pertama (usia di bawah satu tahun) kita bisa membersihkan gigi dengan kassa steril dan air hangat. Caranya, basahi kassa dengan air hangat lalu ajak anak membuka mulut untuk digosok giginya. Jangan lupa sambil diverbalkan bahwa giginya sedang dibersihkan supaya tetap sehat. Komunikasi penting walaupun anak belum sepenuhnya mengerti alasan tetapi semakin lama anak akan paham. Jadi, jangan takut memulainya.





Saya sendiri memulai pakai sikat gigi sejak Kristal usia delapan bulan pas gigi pertama sudah tumbuh. Sebelum ada gigi saya hanya memakai kassa. Saya hanya menyikat, tanpa memakai pasta gigi dan anaknya pun di awal merasa geli karena bulu halus sikat. Usia setahun susah diajak sikat karena mulai merasa geli dan tidak enak. Akana tetapi, tetap dibiasakan dan dicontohkan oleh saya dan ayahnya.

2. Ibu dan Ayah sebagai Contoh


Anak adalah peniru ulung, apa yang dilihat akan diserap lalu dilakukan. Di rumah, orang tua menjadi contoh pertama anak dalam menyikat gigi juga. Jangan mengharap anak suka sikat gigi rutin jika ibu dan ayahnya saja malas menyikat gigi. Perlihatkan bahwa ayah juga ibu suka menyikat gigi secara teratur sebelum tidur dan setelah sarapan. Memang sih, awalnya susah kalau tidak biasa tapi ya demi anak sehat kita juga mesti semangat membiasakan hal-hal baik. 




3. Gunakan Sikat Berbulu Lembut


Di pasaran sudah banyak dijual sikat gigi khusus bayi dan anak. Kita bisa memilih mana saja yang cocok dengan kriteria gigi anak. Pilih sikat gigi berbulu lembut jika ingin mengenalkan sikat gigi. Saat giginya mulai muncul, gosokkan gusinya perlahan. Kita hanya perlu membasahi sikat gigi dengan air dan belum perlu menggunakan pasta gigi. Penggunaan pasta gigi disarankan bagi anak usia satu tahun ke atas. 



4. Pilih Media Belajar yang Cocok


Teknologi yang sudah berkembang membuat sarana belajar semakin banyak. Salah satu diantaranya adalah keberadaan video dan permainan yang mudah diakses melalui gawai. Saya sendiri menggunakan video saat mengajarkan Kristal sikat gigi. Video ini berupa lagu dengan animasi anak-anak menyikat gigi. Video ini cukup ampuh untuk membuat anak tertarik menyikat gigi. Ajak anak nonton bersama dan beri penekanan sikat gigi itu penting supaya sehat.





Pilih video yang terdapat anak sedang menyikat gigi. Lebih bagus lagi jika ada animasi kuman sebagai gambaran jika tidak sikat gigi kuman akan merusak gigi anak. Jika menggunakan permainan dapat memilih yang berbentuk prosedural seperti membersihkan gigi tokoh permainan tersebut. Intinya, menggunakan media untuk membantu anak memahami cara menyikat gigi dan pentingnya menyikat gigi. 


5. Contohkan dengan Cara yang Menyenangkan


Sebagai ibu saya juga gemas jika anak enggan menyikat gigi. Padahal sudah diberi sikat gigi yang lucu dan menarik. Tapi apa daya kalau anak malah mengemut bulu sikat? Haha.. Pengen maksa aja rasanya supaya cepet. Godaan memaksa ini bisa menjadi bumerang loh, karena anak nanti bukan suka sikat gigi malah jadi takut. Jadi, kita harus sabar membuat pengalaman menyikat gigi menyenangkan bagi anak. Enggak mudah, tapi setelah berhasil akan puas melihat anak yang tiap lihat sikat gigi meminta menyikat gigi, haha... 





Saya kutip dari laman IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) bahwa efek gigi yang rusak mengganggu anak dalam memperoleh gizi yang cukup. Selain itu, ternyata 90,05%  penduduk Indonesia mengalami masalah kerusakan gigi yang paling banyak disebabkan karies gigi atau gigi berlubang. Jadi terbayang dong ya, betapa pentingnya melatih anak untuk mau menyikat gigi. Jika anak memiliki gigi sehat maka asupan gizinya pun mudah terpenuhi. Anak yang giginya sehat lebih mudah makan dibanding anak yang giginya gampang sakit karena sudah karies.

Selamat berjuang untuk semua orang tua yang sayang sama anaknya. Dengan membiasakan anak menyikat gigi berarti kita sudah berinvestasi jangka panjang. Insya Allah, mencegah penyakit jauh lebih baik daripada mengobati dan tentu akan meningkatkan kualitas hidup anak jadi lebih baik.














8 comments on "5 Tips Melatih Anak Sikat Gigi"
  1. Ini yang aku cari... anak aku tuh mulai tak ajari sikat gigi sedari 6 bulan... dulu sich mau, sekarang sudah 2 tahun sudah aku kenalin sama odol, tapi kok susah yah?
    bahkan, sampai aku juga sikat gigi biar dianya ikut-ikutan, eh tetap syulittt

    thanks ya mak buat artikelnya... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaah mak, sama-sama...
      Dicoba dulu mak tipsnya, mudah-mudahan manjur buat anak jadi rajin sikat gigi.. semangaat emak, good luck!

      Delete
  2. Makasih infonya..buat bekal kalo punya anak *eh cari suami dulu..wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkkw... boleh-boleh.. simpen dulu hehee

      Delete
  3. Pertama ngajarin anak pakai sikat gigi jari, biar dia ga trauma klo sikat gigi itu keras. Lama2 makin gampang nyuruh dia sikat gigi krn tak kasih tau klo ga sikat gigi banyak kumannya 😝

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillaah efek kuman bikin sakit gigi emang mantap ya mbak..

      Delete
  4. Anak saya agak telat mulai belajar sikat giginya *salahin ortunya 😝, baru mulai waktu setaunan. Tapi pas mulai dirutinkan untung ga sulit. Sekarang udh 4 taun, udh otomatis setelah sarapan dan sblm tidur sikat gigi. Tapi gara2 telat itu, giginya ada item2nya dikit, dan sudah bbrp kali ke dokter Gigi buat bersihin (walopun ga sampe karies). Pengennya sih jangan sampe masalah gigi yg dialami ibunya jangan terulang 😒

    Makasih sharingnya Shiva
    Tatat

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah perjuang juga ya di awal-awal mah pasti ada penolakan dari anak. Setelah terbiasa lama-lama jadi rutin juga. Wah iya, sayang kalo jadi kena early decay tooth mesti dicegah jangan sampae karies..

      Delete

Hi! Thanks for reading! Please give your comment here..

Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya