Terinspirasi dari pancake alias kue tepung alias kue empleng (bahasa betawinya) yang sering dibikin saya jadi ingin berbagi resepnya. dan bahwasanya koentji dari warna kecoklatan dan sarang dari pancake itu ada di wajan teflon anti lengket yang baik dan baking powder secukupnya,, hahaa...

Bahan:

  • 250 gram tepung terigu
  • 3 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt baking powder
  • 2 sdm susu bubuk
  • Air secukupnya
  • garam secukupnya


*lainnya bisa ditambah satu butir telur atau 2 sdm mentega.

Cara Membuat:

  1. Campur tepung terigu, susu bubuk, baking powder aduk rata.
  2. Tambahkan air kocok terus dengan sendok sampai adonan tidak terlalu kental ataupun encer.
  3. Tambahkan garam dan telur lalu adk kembali hingga semua bahan tercampur rata.
  4. Panaskan wajan anti lengket dengan api sedang.
  5. Tuang adonan pancake secukupnya, tunggu hingga berwarna kecokelatan lalu balik. 
  6. Lakukan terus hingga adonan habis.
  7. Setelah matang dapat ditambahkan madu, selai cokelat, gula halus atau susu kental sebagai topping



Wah, inilah isu yang sedang hot di kalangan ibu dengan toddler year, termasuk saya. Saya juga agak lupa dari umur berapa bulan kristal gak pake diapers lagi kalo siang (mungkin sekitar 16 bulan), kalo malem sih masih, wkwk lelaah kalo ngompol terus tiap malem *lelaah nyucinya. Dengan segala upaya, secara bertahap masih berjuang untuk toilet training yang belum lulus-lulus jua, haha. Tetap semangat untuk para ibu!!

Resume Materi Kuliah Whatsapp Grup Rumah Main Anak 5, 6, 7
~~~~~~~~~~~~~~
*Judul materi:* Toilet Training: Kapan dan Bagaimana?
*Hari, tanggal:* Jum'at, 29 Oktober 2016
*Pemateri:* Dewi Kumalasari, M. Psi., Psi.
*Peresume:* Aprida


Salah satu hal yang kerap kali menimbulkan kegalauan di kalangan ibu-ibu beranak balita adalah toilet training. Secara definisi, toilet training adalah suatu proses untuk menyiapkan anak untuk mengurus keperluan toiletnya secara mandiri. Oleh karena itu, toilet training bisa dikatakan merupakan simbol awal dari kemandirian anak.
Biasanya,  sumber kegalauan pertama adalah *kapan sih anak bisa mulai proses toilet training?*
Proses toilet training bisa dimulai ketika anak menunjukkan keSIAPannya. Kematangan fisik dan kesiapan muncul antara usaia 18 hingga 30 bulan.
Kesiapan dan kematangan si kecil untuk memulai proses toilet training bisa dilihat dari munculnya hal-hal berikut:
  1. Keinginan untuk diapresiasi (anak senang dipuji, diberikan hadiah dsb)
  2. Keinginan untuk mandiri (bangga jika memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru secara mandiri)
  3. Meniru orang dewasa dan anak yang lebih tua
  4. Kemampuan Bahasa: mampu mengkomunikasikan kebutuhan, memahami kata-kata tentang proses terkait kegiatan toilet (BAB, BAK)
  5. Keterampilan motorik: mampu berjalan ke toilet/ potty, menaikkan dan menurunkan celana
  6. Memiliki siklus BAB yang bisa diprediksi
  7. Memiliki frekuensi BAK yang tidak terlalu sering/ bisa menahan pipis
  8. Mampu mengikuti instruksi verbal
  9. Menunjukkan minat untuk meniru anggota keluarga lain di kamar mandi
  10. Melalui kata-kata, ekspresi wajah atau perubahan dalam aktivitas, anak  memperlihatkan bahwa si kecil mau BAB atau BAK.

Karena kematangan setiap anak akan sangat mungkin berbeda antara satu anak dengan anak lain, alangkah bijak bagi si ibu untuk *memulai proses toilet training jika si kecil sudah benar-benar menunjukkan kesiapannya*. Ibu tidak perlu merasa tertekan untuk cepat-cepat memulainya karena tekanan lingkungan. Penting juga untuk *memulai proses toilet training pada kondisi yang stabil*, dalam arti jangan memulai proses toilet training dalam waktu dimana kita berada dalam tekanan, misalnya saat pindah rumah, atau kelahiran adik karena akan memicu stress baik pada anak maupun pada ibu.

Kegalauan berikutnya adalah *bagaimana sih tahapan dalam melakukan toilet training?*

Toilet training bukanlah proses yang instan. Ada beberapa langkah yang perlu untuk dilakukan sampai anak dapat mengurus keperluan toiletnya secara mandiri, antara lain:

•Perkenalkan dengan potty. Potty adalah suatu alat yang biasa digunakan sebelum anak benar-benar bisa menggunakan toilet, berbentuk semacam toilet kecil bagi anak, dengan dudukan yang sesuai dengan ukuran tubuh anak. Yang perlu diperhatikan adalah anak perlu merasa nyaman dan dalam kendali ketika si kecil memulai menggunakan potty. Training potty membuat anak duduk dengan kedua kaki kuat menjejak lantai (tidak menggantung). Jika memungkinkan, tempat duduk si kecil dapat diletakkan dekat toilet dewasa. Pastikan posisinya stabil dan ada bangku yang bisa dipanjat si kecil dan meletakkan kaki ketika duduk. Boleh juga untuk meletakkan potty di ruang keluarga atau ruang bermain di awal proses sehingga dapat dengan mudah diakses dan membuat si kecil tidak merasa terancam.

•Biarkan si kecil terbiasa dengan dudukan potty tanpa ada ekspektansi yang lain. Ijinkan anak untuk duduk di dudukan potty dengan pakaian lengkap, mungkin sembari melihat buku atau memegang mainan kecilnya. Biarkan si kecil melihat orang tua dan saudara kandungnya menggunakan toilet

•Kenali petunjuk perilaku anak yang menandai bahwa si kecil ingin buang air besar, misalnya ada anak yang berjongkok saat ia merasa ingin BAB, ada pula yang mojok, ada yang tiba-tiba diam saja dsb. Jadi kita sebagai ibu perlu untuk lebih mengenali tanda-tanda yang ditunjukkan anak. Saat si kecil menunjukkan tanda-tanda tsb kita bisa mengajaknya bicara tentang apa yang dirasakan dan mendorong si kecil untuk menyadarinya dan memberi tahu kita ketika ia merasakan hal yang sama, misalnya dengan berkata ‘kakak jongkok, mules ya? Kalo mules gitu kakak biasanya mau poop, kalo kakak ngerasain kayak gini lagi kakak bilang ke mama ya’ Puji anak ketika ia mampu mengenali dan memberi tahu kita

•Ketika si kecil sudah tampak nyaman dengan potty, ajak ia duduk di potty setelah melepas popok/celanannya yang basah. Gunakan popok/celana yang kering di toilet untuk menunjukkan fungsi dari potty. Tahapan ini biasanya dilakukan selama beberapa hari hingga satu minggu.

•Selanjutnya, ajak anak ke toilet 1-3 kali sehari, lepaskan popok si kecil dan ajak si kecil untuk duduk. Waktu yang biasanya paling baik adalah setelah makan, karena kondisi perut si kecil sedang penuh. Beberapa menit saja cukup.

•Berikan selalu pujian ketika si kecil mau duduk di potty

•Jangan paksa si kecil untuk duduk ketika si kecil menolak. Pemaksaan akan membuat si kecil merasa tidak nyaman sehingga akan mengganggu jalannya proses toilet training

•Secara bertahap, tingkatkan frekuensi duduk di potty. Arahkan waktu duduk di potty secara rutin, seperti saat pagi, setelah makan dan sebelum tidur

•Setelah proses toilet training sukses, kita bisa memberikan celana dalam pada si kecil dengan ucapan selamat, misalnya ‘wah selamat ya kakak, sudah tidak ngompol lagi jadi sudah bisa pakai celana dalam, gak pakai popok lagi’

•Namun, perlu diperhatikan bahwa adakalanya si kecil ‘kecolongan’ ngompol. Ini adalah hal yang wajar, bukan kegagalan si kecil namun bagian dari proses belajar.

Pertanyaan berikutnya yang biasanya muncul adalah, *berapa lama sih proses toilet training bisa berhasil dengan sukses?*
Waktu rata-rata yang diperlukan untuk menyelesaikan proses toilet training adalah sekitar tiga hingga 6 bulan. Namun, masih wajar jika anak masih mengompol sampai usia 5 tahun. Pada usia 6 tahun, 90% anak sudah tidak mengompol. Selama proses toilet training, banyak anak menolak untuk melanjutkan proses bahkan mungkin mengalami regresi. Ini biasanya hanya sesaat dan paling baik direspom dengan sikap ‘terus mencoba’. Jika anak menunjukkan perilaku resisten, kita perlu menghentikan proses TT untuk beberapa waktu (dalam hitungan minggu) untuk agar si kecil merasa nyaman terlebih dahulu.

Terkadang, orang tua secara tidak sadar ‘mempermalukan’ anak yang belum berhasil melewati proses toilet training, misalnya dengan berkata ‘yah kakak malu udah gede masih pipis di celana’. Akan sangat baik jika kalimat-kalimat semacam itu dihindari karena akan membuat anak merasa gagal.

Pada praktiknya, *konsistensi dan kesabaran ibu* bisa dikatakan merupakan kunci sukses dalam proses toilet training. Apalagi ketika anak kurang menunjukkan perkembangan yang berarti. Sudah berkali-kali dilatih, namun tetap ngompol, Bolak balik mengepel lantai, mencuci sprei, mengganti Kasur adalah sedikit dari realita Toilet Training yang harus dihadapi sang Ibu dengan penuh kesiapan. Nah, untuk mendukung kesiapan mental, ada baiknya *Ibu menyiapkan perangkat yang akan memudahkannya dalam proses toilet training*. Misalnya, agar dengan menggunakan sprei waterproof, training pants atau perangkat lain yang akan memudahkan ibu dalam mendampingi si kecil menjalani proses toilet trainingnya.

Selain itu, *komunikasi juga memainkan peranan penting dalam proses toilet training*. Komunikasi menjadi sarana untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang proses yang sedang dilaluinya dan juga menjadi sarana untuk mengapresiasi setiap kemajuan yang ia tunjukkan dalam prosesnya (sekecil apapun itu). Dengan komunikasi yang intens si anak akan memahami mengapa harus BAB/BAK di WC, berkan alasan yang masuk dalam logikanya, bukan sekedar ‘kan sudah besar, jadi harus pipis/poop di WC’ tapi berikan juga alasan yang akan menguntungkan si anak, misalnya ‘jadi nyaman’, ‘celananya jadi tidak kotor’, ‘jadi tidak bau’ dsb.
Nah, demikian sharing dari saya. Semoga bisa menambah kesiapan para ibu untuk mendampingi si kecil mencapai tugas perkembangan yang mengawali kemandiriannya.


✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
*TANYA* *JAWAB*

1. Anak saya sudah 21 bulan, sudah hampir 2 bulan dilatih tidak pake pampers di siang hari, sampe sekarang masih belum bisa mengungkapkan mau pipis/ee hanya kalo udh kejadian baru ngomong pipis/ee.. bagaimana cara membuat anak mau mengungkapkan keinginan bak/bab? Padahal setiap kecelakaan dikasihtau kalau pipis atau ee di kmr mandi ya (Shiva/ Pamulang/ Kristal, 21 bln)
_Jawab_
Dear bunda shiva, utk anak yang belum mahir mengkomunikasikan keinginannya utk pipis/poop, kita sebagai orangtua yang perlu peka dg bahasa tubuh anak saat ia ingin pipis/poop. Biasanya setiap anak punya kebiasaan tertentu. Observasi dg lebih detil agar bisa tahu polanya. Jika kita sdh tau, saat anak menunjukkan sinyal ingin pup/pipis, kita bisa langsung ajak ke toilet sambil berkata 'wah kakak mau pipis/pup ya? Kita ke wc yuk, kalo pipis/pup kan di wc tempatnya' lakukan secara konsisten sampai menjadi kebiasaan bagi si anak bahwa jika ia kebelet maka ia harus ke wc. Semoga bermanfaat :)✅

2. Asslkum mba saya mau bertanya, sebelumnya alhamdulillah sudah kurleb 35hari TT si kk berlalu. setelah sebelumnya maju mundur krn kehadiran adiknya yg skrg sudah 7bulan. Syaamil sdh bs menahan BAK, kalau tdr siang sdh tdk mengompol dan kalau malam jaraaaang sekali ngompol. sampai disini sy sdh cukup puas dg capaiannya. namun untuk BAB masih blm mau duduk di toilet meskipun sdh sy belikan dudukan anak2. kalau ada tanda2 mau BAB sy ajak ke toilet dia mnolak dan sy putuskan untuk tdk memaksa. jd smpai skrg kalau BAB msh di celana. hiks. :(
oiya toilet sy toilet duduk tp kalau BAK anak sy ajarkan dg jongkoo di lantai KM krn itu lbh mudah.
kira2 tahapan BAB mandiri bgmn ya mb?.
oiya anak sy menurunkan celana sndiri sdh bisa cm selama ini selalu sy yg lepaskan. kalau memakai jg bs tp dia blm mau. kalau disuruh dan dlm prosesnya ada kendala dia marah dan ga mau pakai sndiri. apa itu dibolehkan?
(Ninda/depok/syaamil erdogan/28month/RMA6)
_Jawab_
'alaykumussalam wrb bunda ninda yang baik, wah pertanyaannya borongan ya hehehe. Utk potty training, jika anak resisten utk ke wc, ada baiknya utk meletakkan potty di tempat yang membuat si kecil nyaman seperti ruang keluarga atau kamar. Tujuannya hanya utk membuat si kecil nyaman dg potty, jika ia sudah nyaman dg potty kita bisa memindahkan potty ke toilet,  dan perlahan kita bisa mengajaknya utk poop di wc. Utk memakai dan melepas celana sendiri boleh dibantu kok, apalagi usianya masih 28 bulan. Semoga bermanfaat :)✅

3. Assalamualaikum Mb Wido, anak saya kebetulan sedang TT. Terkadang masih ngompol sedikit sebelum bilang dan untuk malam hari masih belum bisa lepas dr diapers. Pertanyaannya, bagaimana mengawali melepas diapers untuk malam hari krn tanda2 diapers kering saat pagi masih jarang sekali, pdhl sblm tidur malam selalu pipis dulu?
(Julian Firmania/tangsel/Nina/28bulan/RMA6)
_Jawab_
'alaykumussalam wrb bunda julian, utk membiasakan di kecil tdk mengompol di malam hari, kita bisa langsung mengganti pemakaian pospak dg training pants. Hal ini berguna agar si kecil terbangun karena merasa tdk nyaman saat ngompol sehingga ia belajar utk ke toilet ketika merasa ingin pipis. Jika perlu, bunda juga bisa menggunakan sprei waterproof agar tdk dipusingkan dg bekas ompol yang mengganggu sehingga tdk banyak energi yang dikeluarkan saat si kecil mengompol. Semoga bermanfaat :)✅

4. Alhamdulillah, anak saya saat ini umur 2y1m, slm dua hari ini sdh bilang kalau mau BAK dan BAB. Sama sekali tidak mengompol. Hanya saja, sepertinya dia blm terbiasa mnggunakan toilet duduk yg sdh sy pasang potty training/converter untuk anak.
Dari sekian bnyk latihan, hanya sekali pupnya bisa keluar saat di toilet duduk. Lainnya tetap berdiri. Bgmn cara mengatasinya bun?
Jazakillah khoir atas jawabannya :)
(Emillia, Mataram, Al baraka 2y1m)
_Jawab_
Dear bunda emilia yang baik, wah hebat si kecil sdh  bisa mengkomunikasikan keinginannya utk pup dan pipis. Utk penggunaan toilet duduk, apakah kaki anak menggantung? Jika iya, besar kemungkinan si kecil tdk merasa aman dg kondisi kaki yg menggantung krn ia tdk bisa mengontrol tubuhnya. Usahakan agar kaki si kecil bisa berpijak, bunda bisa gunakan bangku kecil di kanan dan kiri untuk pijakan. Dg kondisi kaki berpijak, si kecil akan merasa lebih aman dan nyaman shg ia akan merasa bahwa toilet bukan hal yang berbahaya baginya. Semoga bermanfaat :) ✅

5. Assalamu'alaikum
Bagaimana untuk bisa lepas diapers di malam hari. Kalau siang alhamdulillah sudah benas diapers. Tapi kalau malam masih susah. Tiap mau tidur sudah diajak ke kamar mandi.
Apakah ditengah malam perlu kita bangunkan untuk BAK? Atau kita gendong langsung kekamar mandi. Atau bagaimana ya baiknya.
Terimakasih
(Yuliatin Ana, tangsel, Qina 2th7bln, RMA 6)
_Jawab_
alaykumussalam wrb. Jika bunda tipe yang telaten, akan sangat baik jika anak dibangunkan utk pipis di malam hari. Usahakan untuk membangunkan anak sebelum membawanya ke kamar mandi agar anak benar2 dalam kondisi sadar saat ia pipis di wc.
tapii jika bunda bukan tipe yang telaten (seperti saya, hehe), kita bisa langsung mengganti pemakaian pospak dg training pants. Hal ini berguna agar si kecil terbangun karena merasa tdk nyaman saat ngompol sehingga ia belajar utk ke toilet ketika merasa ingin pipis. Jika perlu, bunda juga bisa menggunakan sprei waterproof agar tdk dipusingkan dg bekas ompol yang mengganggu sehingga tdk banyak energi yang dikeluarkan saat si kecil mengompol. Semoga bermanfaat :)✅

6. Assalamualaikum bunda... Mau tanya. Anak saya usia 4y masih suka ngompol d kasur. Sudah disounding sblm tidur tetap saja ngompol. Gmn solusinya ya bun? (Dian/purbalingga /syauqi4y/RMA 7)
_Jawab_
'alaykumussalam wrb bunda dian yang baik, soundingnya seperti apa bun? Usahakan gunakan kalimat positif seperti' malam ini kakak makin hebat, kalau kakak mau pipis kakak bisa bangunkan bunda, kakak pipisnya hanya di wc ya' sebisa mungkin sugesti ini terus diulang sampai anak tertidur. Ini adalah satu teknil hypnosis yang berhasil saya gunakan utk memberikan sugesti tidak mengompol saat proses TT anak saya. Hindari kalimat negatif karena biasanya otak cenderung merespon kalimat negatif dg tidak efektif, misalnya saat saya berkata 'jangan bayangkan gajah', maka hampir pasti yg mendengar akan membayangkan gajah. Semoga bermanfaat :)✅

7. Assalamualaikum bunda saya ingin bertanya, setelah proses TT berhasil dilaksanakan, mulai usia berapa anak diajari untuk membersihkan  sendiri area organ vitalnya ya? (Elis/Fathan, 3y/Bogor,RMA7)
_Jawab_
'alaykumussalam wrb bunda elis yg baik, utk membersihkan organ vital itu masalah kemampuan motorik dan pembiasaan, jadi jika tangan anak sdh bisa menjangkau anus dan kelaminnya, anak sdh bisa diajak utk membersihkannya. Dalam proses mengajarkan anak utk membersihkan organ vitalnya kita bisa melakukan dg derajat bantuan dari bantuan penuh sampai tanpa bantuan secara bertahap sesuai dg kemampuan anak. Semoga bermanfaat :)✅

8. Apakah bisa memulai toilet training, jika belum memenuhi semua point kesiapan diatas? Dan bagaimanakah tips toilet training jika setiap sabtu atau minggu anak diajak jalan-jalan oleh orang tuanya? (Syifa Rahmi, Jusuf Alfarabi -19m),jakarta,RMA7
_Jawab_
Dear bunda syifa yang baik.. Akan sangat baik jika proses toilet training dimulai saat anak memang benar-benar sudah siap utk menjalaninya. Hal ini utk meminimalisir stres baik dari anak maupun ibu karena proses TT yang mungkin perlu waktu lama (karena kondisi anak belum siap). Namun jika dirasa sang ibu sudah benar-benar siap dg proses yang demikian, silakan saja selama tidak dilakukan dalam proses yang senyaman mungkin bagi anak. Semoga bermanfaat 



Web: rumahmainanak.com
IG @rumahmainanak
FP FB : Rumah Main Anak