Awan abu-abu mulai menutupi langit kota Bandung sore itu. Udara sejuk semakin menenangkan pikiran, tepat menemani saya saat ikut serta kegiatan Danone Community Engagement Day 2022. Acara hari itu merupakan kumpul komunitas Danone Blogger dan Vlogger bersama Danone Indonesia. Selama pandemi ini memang semua kegiatan diadakan secara daring, tetapi itu tidak menyurutkan saya bersama teman-teman untuk bersemangat hadir. Terlebih lagi, Community Engagement Day sore ini bertajuk KIAT2022 kepanjangan dari Kelas Intensif Membuat Konten, benar-benar pas dengan saya yang mulai semangat lagi bikin konten. 

Photo by Francesco Gallarotti on Unsplash

Jadi, sebagai pembuat konten baik blog ataupun vlog saya merasa acara ini penting banget. Di era derasnya informasi tersebar, membuat saya harus hati-hati dalam membuat konten agar terhindar dari berita palsu dan informasi yang salah. Kemampuan berpikir kritis memang perlu dimiliki seorang kreator. Sebab kreator akan membawa informasi untuk dinikmati khalayak. Oleh karena itu, Kelas Intensif Membuat Konten bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan konten terkait isu keberlanjutan lingkungan & masyarakat.

Berdasarkan BBC Indonesia, bencana kekeringan terjadi bersamaan di Amerika Utara, Eropa dan Mediterania, dan China. ¹ Selain itu, baru saja akhir Agustus ini terjadi bencana banjir di Pakistan. Hal ini merupakan satu dari efek perubahan iklim. Bumi sedang tidak baik-baik saja, karena itu semua yang mencintai bumi harus bergerak untuk menjaga kelestariannya. Hal inilah yang menjadi tema pertemuan Danone Community Engagement Day 2022 yaitu, “Mengenal Penerapan Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari”.

Acara ini menghadirkan Content Creator; Gerald Vincent, Agriculture Manager Danone Indonesia Bapak Budi Rahardjo; serta Downstream Packaging Manager Danone Indonesia, Ibu Annie Wahyuni. Bapak Arif Mujahidin, selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia memaparkan bahwa Danone Indonesia memiliki komitmen ganda dalam menjalankan bisnis yang juga sejalan dengan kemajuan lingkungan dan sosial, memiliki fokus yang sejalan dengan implementasi target Sustainable Development Goals (SDGs) dan target pemerintah dalam aspek keberlanjutan.

Narasumber KIAT Membuat Konten 2022 *dok: Danone

Menurut saya, upaya yang dilakukan Danone sebagai bisnis yang peduli lingkungan menjadi nilai yang begitu membanggakan. Saya pun jadi terinspirasi jika suatu hari nanti memiliki bisnis sendiri, saya ingin bisnis yang sustainable dan tetap dapat melindungi bumi. Narasumber pertama adalah Bapak Budi Rahardjo yang merupakan Agriculture Manager Danone Indonesia. Saya sempat bingung juga nih, Danone kan bukan perusahaan tani, kenapa bisa punya agriculture manager? Akhirnya, penjelasan Pak Budi menjawab rasa penasaran saya.

Fokus Bisnis Berkelanjutan

Danone Indonesia memiliki misi One Planet, One Health yang bertujuan untuk membangun masa depan lebih sehat dengan menciptakan gaya hidup sehat serta ekosistem dan alam yang sehat. Oleh sebab itu, dari inisiatif One Planet lahirlah empat pilar yang berfokus pada Climate, Water, Circular Packaging, dan Agriculture.

Bapak Budi Rahardjo menjelaskan bahwa saat ini akan diperlukan lebih banyak upaya dan inovasi agar dapat meningkatkan produksi pertanian berkelanjutan, maka pilar agrikultur Danone Indonesia menginisiasi program Regenerative Agriculture. Melalui penerapan pertanian berkelanjutan, diharapkan dapat melakukan transformasi dan menjaga food system atau rantai makanan dengan baik. Hal ini bertujuan agar dapat memenuhi akses nutrisi bagi seluruh masyarakat dan menurunkan angka kelaparan.

Regenerative Agriculture adalah bentuk pertanian yang meremajakan melalui praktik pertanian regeneratif yang melindungi tanah, meningkatkan kesejahteraan hewan dan turut memberdayakan generasi baru petani,” papar Budi Rahardjo.

Selanjutnya, yang juga tidak kalah menarik adalah penjelasan dari Ibu Annie Wahyuni mengenai penerapan ekonomi sirkular Danone-Aqua. Beliau merupakan Downstream Packaging Manager Danone Indonesia dan memulai pembahasan dengan pertanyaan ternyata jawabannya “wow” banget, yaitu, “pada sektor manakah masyarakat paling tidak peduli?” dan jawabannya berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2018 masyarakat Indonesia dominan tidak peduli pada pengelolaan sampah. Masalah ini memang belum jadi kesadaran utama di masyarakat padahal sangat berdampak bagi lingkungan.

Danone Indonesia sangat menyadari bahwa dampak sampah akibat dari bisnis seperti biasa (Business as Usual) akan membuat hampir tiga kali lebih banyak dari awalnya 11 juta menjadi sebesar 29 juta ton sisa plastik yang bocor ke laut pada tahun 2040. Selain itu, akan muncul juga dampak yang mengganggu sektor lingkungan, ekonomi, dan sosial.
 
Pendekatan Ekonomi Sirkular

Oleh sebab itu, Danone berupaya mendukung pergeseran sistemik dari linear ke ekonomi sirkular untuk pengemasan. Ibu Annie juga menjelaskan bahwa “diperlukan aspek kemasan yang ramah lingkungan dan aman bagi konsumen. Hal ini membuat kemasan memiliki peran untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk dan memungkinkan produk dapat disimpan, diangkut, dan digunakan dengan aman”.

Sejak 2018 Danone sudah mulai mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan ekonomi sirkular melalui gerakan #BijakBerplastik. Salah satu program untuk mendukung #BijakBerplastik adalah dengan menggunakan kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau kompos, serta meningkatkan konten bahan daur ulang hingga 50%. Hingga saat ini Danone juga mendirikan AQUA Recycling Business Unit (RBU) yang merupakan pusat daur ulang limbah plastik di enam tempat di Indonesia berpartner dengan VEOLIA.

Menjadi Konten Kreator Luar Biasa

Narasumber berikutnya merupakan seorang pembuat konten yang viral di media sosial, yaitu Gerald Vincent. Ia akan membagikan tipsnya bagi Keluarga Danone Bloggers dan Vloggers mengenai cara membuat konten yang memiliki nilai bagi audiens. Saya semakin penasaran, sebab Vincent menceritakan bahwa, “Jangan bikin sesuatu karena kamu mau kaya raya atau terkenal. Tapi bikin karena kamu punya value untuk dibagi ke orang lain.” Inilah yang menjadi dasar niat seorang pembuat konten, bukan menghasilkan sesuatu yang bernilai uang atau popularitas. Sebab ketika tidak mendapatkan itu semua yang ada hanya kecewa. 
“Jadi, ketika mulai membuat konten, pastikan niatnya baik, misalnya untuk berbagi info penting dan bermanfaat atau boleh juga untuk menghibur audiens, sebab hidup itu perkara seimbang antara kerja dan istirahat.” jelas Vincent saat Danone Community Engagement Day sore itu.
Selanjutnya, yang penting diingat adalah konten kita akan selamanya tersimpan di internet, maka perlu diingat ingin seperti apakah kita diingat saat sudah tidak ada di dunia? Hal ini membuat kita berpikir semua yang kita bagikan akan dipertanggungjawabkan. Lalu, kreator seperti apakah kita? Apakah berbagi hal yang positif atau negatif?

Sekarang jutaan informasi begitu cepat tersebar dan bergulir maka yang diperlukan adalah kehati-hatian dalam menyebarkan informasi, jangan sampai karena mau ikut-ikutan agar viral, seorang pembuat konten membuat informasi yang negatif.

Selanjutnya, ini rangkuman tips hidup berkelanjutan yang mudah dilakukan sehari-hari:
  • Mengelola sampah rumah tangga dengan memisahkan sampah organik untuk dijadikan kompos serta memisahkan sampah plastik untuk didaur ulang.
  • Membuat sumur resapan air hujan sederhana di rumah, agar air hujan bisa dimanfaatkan lagi untuk kehidupan.
  • Thinking before buying atau bijaklah dalam berbelanja. Ini perlu dilakukan agar tidak banyak barang yang akhirnya menumpuk sia-sia dan tidak terpakai lalu berujung di tempat sampah. Biasanya pakaian, sepatu atau barang lain yang agak sulit didaur ulang akan menumpuk, alternatifnya misal bisa menyewa pakaian daripada membeli baru dan hanya sekali pakai.
  • Makanlah makanan sampai habis agar tidak menjadi sampah. Selain itu, bergeraklah agar dapat membakar kalori. Dengan begitu, tubuh akan lebih sehat dan bugar.
Photo by Sarah Brown on Unsplash

Keselamatan bumi dan alam menjadi tanggung jawab kita bersama. Sebab semua ini adalah amanah yang harus dijaga agar anak-anak kita di masa depan tetap bisa hidup dengan rasa aman dari bencana perubahan iklim.


Saya sangat senang Danone Indonesia mengadakan Danone Community Engagement Day 2022. Acaranya benar-benar bermanfaat serta materi para narasumber sangat relevan dengan para pembuat konten. Apalagi ada kuis yang menambah keseruan sore itu walaupun kumpul virtual saya tetap merasakan gelombang positif dari semua pembicara dan teman-teman Danone Blogger dan Vlogger. Alhamdulillah, semoga para pembuat konten makin semangat menebarkan manfaat!



Referensi:
  1. Perubahan iklim: 2022 disebut tahun panas dan kekeringan. Diunduh dari https://www.bbc.com/indonesia/majalah-62678808 (2 September 2022)