-->
Hari ini ke kampus ada urusan. Seperti biasa naik bis kopaja 63 BlokM-Depok, kursi masih kosong duduklah saya di kursi deket jendela, deret paling belakang dari kursi sopir. Tak lama kemudian duduklah seorang wanita, berambut panjang keriting-keriting (gue curiga ini buatan, apalagi warnanya kagak rata ada merah-merah gitu,,haha), kuku jari tangannya full of kuteks (warna merah cabe), make jaket hitam dan bawa tas tangan. Kembali santai, duduk tenang merhatiin jalanan melalui jendela bis.
Pengen banget tidur rasanya, tapi entah kenapa saat itu susah buat nutup mata (padahal biasanya juga enggak disuruh udah otomatis ketutup alias tiduur..) feeling aneh :P
Lanjut, biasa dah derita penumpang bis mesti sabaaar kalau bisnya nge-tem segala. Mau protes ntar diusir lagi. Jalanan padat, cukup panas juga (sekitar jam 9an) matahari udah mulai baik ngasih radiasi panasnya, hehe. Pas masuk Ampera, wuiihhh macet bu, tau tuh kayaknya di pengadilan lagi rame, ada sidang kali (asal tebak-sotoy aja). Kembali lagi ke mbak-mbak yang duduk sebangku dengan ane di 63 ya gan! 
Dari awal duduk si mbak-mbak (biar gampang sebut saja namanya mbak K=mbak kuku kuteks haha asal abis..). nah, si mbak K ini cukup sibuk dengan handphone-nya (yang bagus itu). Ane intip dikit, lirik-lirik, hapenya Touch-screen, warna putih susu, merknya Nokia (gak tau dah serinya apa). Wah, bagus nih hapenya (dalam pikiran ane, tapi kaga ada niat nyopet yee..)
Udah gitu, hapenya yang bagus itu ditaruh di dalem kantong jaketnya aja gituu… emang sih mbak K masih duduk karena masih jauh kali tujuannya. *Dalam pikiran ane udah khawatir aja ama hapenya, bakal diincer copet, ane udah cemas aja* Tapi hanya bisa berharap semoga mbak K dan hapenya yang bagus itu tetap selamat sampai tujuan. :D
Langsung kita masuk berita Utama:
Bis udah rame banget pas masuk pintu tol, banyak bapak-bapak yang berdiri. Penuh dah pokoknya bis tapi gak ampe padet banget juga. Berhubung kursi duduk ane kan paling belakang jadi orang yang berdiri di belakang bisa langsung melihat aktivitas ane sama mbak K *prediksi ane tentang copet: dia udah incer mbak K* kalau emang copet yang diri di belakang kursi ane.
Udah tuh, ane kagak ada prasangka bahwa ternyata ada segerombolan copet di dalem bis itu *too kind thinking*
Lantas, mbak K mau turun dari bis melalui pintu belakang (Lokasi deket Lenteng Agung), tiba-tiba ane mendengar mbak K teriak

 “Hape saya ilang-hape saya gak ada, tunggu pak ” dengan posisi mbak K masih berdiri dekat pintu bis.
Terus, ada bapak-bapak yang duduk di barisan paling belakang deket pintu ngomong
 “itu tuh, tadi kali udah turun cepet sana, mau kerja ini kita”
Ternyata kecurigaan ane bener dah, mbak K dicopet hapenya. Otomatis langsung ansietas (kecemasan-red) aja ane, haduuuhhh… gimana ini?? Mbak K dengan gigih minta bis berhenti sebentar.
“tunggu dulu pak, tadi ada di sini”
Bapak-bapak yang ngotot bilang
“mana mbak?? Gak ada tuh mana?” sambil berdiri dari duduknya. Dan ternyataaaa….

Hape mbak K ada di bawah dudukan bapak yang ngotot!!!! 
  Hahahaha…. Paraaaaahhh udah nyopet, gak ngaku, ketahuan pula.. malangnya nasibmu pak ngotot..
Untung ada cowok yang duduk dibarisan belakang sebelahannya pak copet yang langsung cepet ngambil tuh hape dan memberikannya pada mbak K. huuuffff..
Mbak K dalam kondisi masih tegang menerima hape ampe jatuh-jatuh tuh hape, tapi tetep hapenya yang bagus itu kembali ke tangan mbak K.
Dalam hati dan pikiran saat itu, setelah mbak K pergi sumpah takuuut banget. Ternyata emang beberapa orang (sekitar 4 orang bapak2) itu adalah sekomplotan COPET!
Orang-orang sebis itu udah pada nyadar. Dan ane ketakutan banget, kalau-kalau si copet bakal macem-macem lagi. Huuuhhh… Allah mohon lindungi aku (udah tuh berdoa dan berdzikir dalem hati)
Pokoknya setelah gagal mendapatkan hape mbak K, komplotan copet ribut-ribut gitu. Berisik dah pokoknya ngumpat kasar, pake kata-kata yang tak sopan. *tak perlu diungkap di sini, udah taulah*
Pas daerah UP, turun tuh semua komplotan. Udah sepi tuh bis 63nya. Setelah komplotan copet turun, mulai deh kita para penumpang mengobrol copet dan kejadian tadi. Seorang ibu tiba-tiba pindah posisi duduknya ke sebelah saya.
“Iya tuh, copet bergerombol” katanya dengan nada kesal
“Dari tadi saya udah curiga, ini orang berdiri dari duduk tapi gak mau turun-turun, malah makin ke belakang” sambungnya
“iya bu, saya udah takut juga tuh mbak K bakal jadi korban”balas ane
“emang tuh, banyak copet ya di bis ini (63 -red), bahaya deh, buka-buka hape, makanya saya gak pernah liat hape di bis gini”
Hampir deh, beberapa detik setelah kejadian orang-orang semua langsung ngomongin.
Oiya, pas tuh komplotan copet kabur, cowok yang nolongin mbak K (mahasiswa juga-turun di gerbatama dia) tinggal sendirian duduk di belakang.
Kata ibu yang di sebelah ane “Uh, copet itu semua tadi, untung enggak apa-apa (kondisi cowok itu masih sehat wal afiat tak ada luka)”
“takutnya juga kalau bawa senjata kayak pisau gitu kan serem ya” lanjut ibunya
Yah, cukup lega, bersyukur sekali pada Allah yang melindungi mbak K, hapenya yg bagus itu, dan semua penumpang bis 63 dari kejahatan copet hari ini. Hanyalah melalui sebuah pengalaman kita dapat belajar, baik pengalaman diri sendiri ataupun orang lain. Baik pengalaman yang enak atau menakutkan bahkan membahayakan.
Semoga buat temen-temen sekalian tulisan ini bermanfaat walau sedikit. Setidaknya, menambah ke-aware-an kita akan lingkungan sekitar. Bukan untuk bersangka buruk, melainkan hanyalah sebuah kehati-hatian. Karena kita enggak pernah tahu niat buruk orang terhadap kita.
Emang deh, hidup di Jakarta perlu waspada cuy!!
Sekian cerita hari ini (sesungguhnya setiap hal di dunia ini mengandung hikmah)
*btw, apa kabar ya sang komplotan pencopet?? Semoga Allah kasih petunjuk para pencopet buat nyari rizki yang halal lagi baik bagi mereka. Amin
(daripada mengutuk lebih baik mendoakan agar lebih baik bukan??)
Buat semua pengguna kendaraan umum jaga diri baik-baik ya.. semoga selalu dilindungi Allah di setiap perjalanannya mengelilingi bumiNya.

-->
“Susah ya, hidup jadi orang miskin begini…
“Biar aja Pak, yang penting kita masih ada iman”
“Iman sih iman, tapi kalau sudah kelamaan begini… huuh”

-->
Kekesalannya terhadap kemiskinan sudah hampir memuncak. Namun, setiap saat kesalnya memuncak Sang istri dengan setia menyejukkan hatinya yang panas dengan ucapan yang sesegar air gunung. Selalu setia dengan iman kepada Allah adalah lebih penting dari harta apapun di dunia ini. Meski ia tak jarang juga mengutuki kemiskinan yang sudah dirasakan selama bertahun-tahun.

Kemiskinan membuat ia dan keluarganya tidak bisa makan tiga kali sehari. Jikalau makan pun hanya sehari sekali itu pun dengan nasi putih dan ikan asin. Bahkan beberapa hari terakhir mereka hanya makan nasi dengan garam. Terkadang jika ada uang lebih hanya bisa membeli tempe satu kotak. Namun, tempe itu bukan dimasak seperti biasa dengan digoreng tetapi dihancurkan lalu dicampur untuk direbus bersama nasi.

Hal yang paling memilukan baginya adalah ketika anaknya yang berusia empat tahun sakit. Ketika itu dia sedang menggarami ikan di penjemuran. Seorang teman memanggilnya dan memberi kabar sakit anaknya semakin parah. Ia segera berlari untuk pulang ke rumah dan melupakan jemuran ikannya. Namun, kedatangannya kalah cepat dengan malaikat yang menjemput sang anak. Anaknya meninggal karena sakit.

Ia merasa sangat tertohok dengan kejadian meninggalnya sang putri. Istrinya yang saat itu menemani putri mereka saat menghadapi malaikat maut sudah banjir air mata. Tak sanggup lagi berbicara karena tak kuat menahan kesedihan. Kemiskinan membuat ia tak mampu membawa putrinya berobat. Sekali lagi, ia semakin membenci kemiskinan.

Bahkan uang untuk pemakaman putrinya hasil pinjaman dari tetangga. Sebenarnya tetangganya menganggap uang itu sebagai sedekah jadi ia tak perlu mengembalikan. Tetapi, ini membuat rasa bersalahnya timbul lagi karena merasa tak mampu menghidupi putrinya selama hidup bahkan sampai saat putrinya dipanggil Allah.

Sekarang, hanya ia dan istrinya yang hidup di rumah itu. Tak ada lagi putri kecil mereka yang selalu tersenyum dan tertawa setiap ia pulang dari penjemuran ikan. Istrinya yang sangat ia sayangi masih bersedih karena kematian putri mereka. Sekarang, saatnyalah aku yang memberikan kesejukan di hatimu dengan ucapanku, istriku, ucapnya dalam hati.
Aku paham kesedihanmu, sayang
Aku pun demikian sedihnya
Cobalah kau tersenyum, tidakkah kau sadar
Dari rumah barunya di sana, putri kecil kita sedang melihat kita
Apakah kau ingin ia menjadi sedih jika melihat kau sekarang pun bersedih
Maka berikanlah senyumanmu seperti dulu untuk putri kecil kita di rumah barunya
Berdoalah semoga nantinya kita bisa bertemu lagi di surga Allah
Hilangkanlah tangis dan air matamu sayang
Karena inilah kehendak Allah, dan kita harus menerimanya
Inilah tanda cinta Allah kepada kita
Sekarang mari berdoa semoga Allah senantiasa menguatkan kita selama hidup di sini
Dan juga memberkahi hidup kita melalui kemiskinan ini
Sungguh sebuah kekayaan yang tak ternilai bagiku di dunia ini melainkan, engkau istriku
Tak tergantikan oleh uang sebanyak apapun, emas sebesar apapun
Karena Allah yang menjodohkan kita dan selalu memberkahi hidup kita
Semoga cinta kita abadi dan bernilai di mata Allah

Sang istri pun tertegun mendengar ucapan dari suaminya. Hatinya bagai mendapat sebuah siraman air sedingin salju namun menyejukkan. Air matanya terhenti dan bibirnya menyunggingkan senyuman hangat yang selalu ia berikan untuk suami dan putrinya. Kemudian, ia dan suaminya berwudhu untuk melaksanakan shalat.

Hayooo… tebak cerita di atas ini fiktif atau fakta???
Yang bener tebakannya : Jago..hehe
Sebenernya kisah ini diambil dari kenyataan-kenyataan yang shiva lihat dan analisis dari kehidupan. Ngomongin orang miskin, berarti bukan Cuma ngomongin satu atau dua pengemis atau pengamen. Akan tetapi, juga ngomongin berjuta-juta orang miskin di luar sana. Kemiskinan membuat mereka hidup di bawah standar kelayakan. Miskin bagi orang miskin adalah sesuatu yang mereka benci namun mereka pun tak bisa berpaling darinya.
Kehidupan dalam kemiskinan adalah sahabat sejati mereka. Bukan karena malas. Sekali lagi bukan. Kalau dari pandangan shiva sendiri, orang miskin sekarang ini adalah orang-orang korban hasil pendzaliman. Ya, rakyat dizalimi, dibikin susah hidupnya. Sama siapa? Sama birokratnyalah!! Pemimpin kurang peduli terhadap nasib rakyat kecil. Jelas dong, mereka kan hidupnya enak, nyaman, bisa makan enak kemana-mana gampang.
Kalau inget cerita saat Umar ra. jadi pemimpin, yang dia lagi keliling rumah rakyatnya buat melihat kondisi rakyatnya, pas dia lewat ada suara anak kecil nangis terus ibunya bilang sabar ya anakku masakannya belum matang sambil meninabobokan anaknya supaya tertidur dan lupa akan rasa laparnya. Padahal yang direbus oleh sang ibu adalah BATU!!! Umar pun otomatis mengambil sekarung gandum/beras ya (pkoknya itu dah, lupa saya) dari rumahnya dan memanggul karung itu sendiri. Ketika ada penjaga yang menawarkan bantuan untuk dibawakan. Umar menolak dan berkata apakah kau mau memanggul dosaku nanti di akhirat, biarlah ini kewajibanku.
Sampul buku tentang nasib orang miskin
Sampai segitu besarnya rasa bersalah Umar ra karena ada rakyatnya yang kelaparan. Aksinya nyata, real, langsung, gak bertele-tele. Coba kalau melihat pemimpin di negeri ini, ada gitu yang macam Umar??
Sedih banget rasanya, nulis ini pun dengan rasa prihatin mendalam pada jutaan rakyat miskin yang terzalimi di luar sana. Shiva hanya berharap, semoga nantinya bisa memberi manfaat melalui ilmu dan segala kemampuan yang ada dari diri shiva. Berharap besar suatu hari nanti akan jadi orang besar yang memperhatikan dan peduli dengan rakyat, kayak Umar ra. Yang selalu aware, dan Do More untuk rakyat.
dan orang miskin pun gak akan dilarang sakit lagi
Amin.  
lantai dasar rumah, 22nd July 2010
Dulu sewaktu masih bersekolah di bangku SMA kelas XII Ipa, saya mempunyai cita-cita pengen banget kuliah di Teknik Kelautan.

Kenapa? Simple aja, saya sukaaa bangeet sama laut, pantai dan saya bener-bener penasaran aja gimana caranya bikin rumah di atas laut yang luas itu.

Usut punya usut, ternyata jurusan itu
Cuma ada di dua Institut Teknologi yaitu ITB dan ITS.
dan   





Otomatis yang satu di Bandung dan satunya lagi Surabaya, wow jauh sekali!

Padahal udah ngareeep banget ada PMDK ITS gitu nyasar ke sekolah. Maklum sekolahan saya kan bener-bener di pusat kota (dekat pusat perbelanjaan lebih tepatnya, hehe). Suatu hari, ternyata benarlah datang PMDK ITS dan langsung aja fotokopi formulirnya dengan hati gembira banget dah! Wah, besar banget harapan saya terhadap prospek PMDK ITS. Langsung, setelah di rumah laporan sama kedua orang tua, dan ternyata… tak diberi izin karena terlalu jauh katanya…

Aih, payah benar emak dan bapakku, hanya di Surabaya saja tak bisa rela melepas anaknya. Pupus sudah harapan untuk ke ITS, dan tak mungkin lagi untuk diusahakan. Ya sudah, menuruti saja apa kata orang tua, daripada durhaka.
Heuuh… padahal aslinya sumpah gue gak relaaaa…. T_T  http://www.addemoticons.com/emoticon/smiley/AddEmoticons08020.gif

Lanjut, tetep masih keukeh mau kuliah di teknik kelautan ITB tapinya http://www.addemoticons.com/emoticon/animated/AddEmoticons0425.gif, kan udah pindah dari Surabaya karena gak dapet ijin. Yah, lumayan kalau Bandung mah, pastinya masih diijinin, hehe tetep aja ngarep.

Yaiyalah, orang saya emang pengen banget tau ilmunya tentang bikin bangunan di atas laut, terus ntar kerjanya di pantai dan di laut terus, lumayan sekalian jalan-jalan kan! Wah, pokoknya udah indaaaah bangeeet tuh bayangan tentang ini di masa depan, heuheu..

Mulai deket UN, pas masuk ke semester akhir di SMA makin rajin shalat malam dan shalat istikharah buat ya, itu minta petunjuk buat milih jurusan kuliah apa yang terbaik.
Sampe selesai UN, tetep juga keukeh lanjut berjuang go for teknik kelautan ITB!!!! Semangaaaat!! Yah biasa dah, anak-anak yang belum teracuni oleh kenyataan hidup yang pahit-manis.

Jadi, masih juga semangat walaupun pada kenyataannya makin dekat waktu ujian SPMB 2007 makin terlihat kemampuan asli otak saya.
Pas belajar di BTA, terutama yang susah bagi saya yaitu, matematika dan fisika.

Sumpah itu perjuangan belajar yang bener-bener menggila banget! Soalnya aja susaaahhh banget dah!!  http://www.addemoticons.com/emoticon/monkey/AddEmoticons12673.gif

Huaahhh… berkali-kali uji coba ngerjain soal beneran sendiri, Ya Allah Cuma bisa ngerjain berapa butir soal dengan bener. Udah gitu kan ada prediksi skor try out SPMB-nya dan juga skor-skor minimal buat masuk jurusan-jurusan kuliah tujuan kita di setiap universitas.

Ternyata, skor gue aja gak pernah nyampe ke batas minimal buat masuk ITB!!! Huaaaaa….http://www.addemoticons.com/emoticon/animated/AddEmoticons04219.gif Gimana ini?? Jadinya mau kuliah dimana saya?? Sumpah pas itu binguung banget. Karena, sejujurnya tak tau lagi bakat apa yang gue punya.
Dan celakanya, minat gue tidak didukung oleh bakat yang bagus.
Sial!!! http://www.addemoticons.com/emoticon/smiley/AddEmoticons08037.gif

Jadi, singkat cerita setelah menyadari bahwa kecerdasan itung-menghitung gue biasa aja (alias gak jago-jago banget) akhirnya, dengan perasaan yang cukup berat diputuskanlah bahwa tidak akan memilih teknik kelautan ITB atau teknik apapun. http://www.addemoticons.com/emoticon/monkey/AddEmoticons1266.gif

Karena saya cukup sadar,
kuliah di sana shiva nanti kamu akan bertemu dengan itungan, rumus, hal-hal abstrak tentang angka-angka dan kamu menjalani kuliah tidak hanya 1-2 hari aja atau sebulan, setahun tapi Empat, shiva, empat tahun untuk jadi seorang sarjana. Daripada nantinya men-zhalimi diri sendiri dan tentunya kedua ibu bapak jika ternyata kuliah di ITB teknik kelautan malah bikin sengsara lahir batin.
(Oh my Allah, lebaaay banget!!), http://www.addemoticons.com/emoticon/smiley/AddEmoticons08032.gif tapi sepakat gan!!

jadinya lebih baik memilih tempat kuliah yang aman sesuai dengan kemampuan yang kamu punya dan tentunya memiliki prospek yang cerah di masa depan. Ini ucapan monolog gue pas masih bimbang ambil keputusan. Setelah itu pun sempet agak blank, terus mau milih apalagi nih???

Lantas, tercetuslah pas lagi iseng jalan di Gunung Agung BlokM plaza.
"kayaknya jadi perawat seru juga, mungkin bisa juga tuh" http://www.addemoticons.com/emoticon/monkey/AddEmoticons12626.gif
, kebetulan emang ada kakak alumni dari 6 juga yang udah duluan kuliah di sana (Keperawatan UI-red).

Akhirnya, masih dengan setengah hati tentunya (tapi udah dapet feeling baik terhadap pilihan ini) saya melepaskan cita-cita untuk jadi Insinyur (Engineur-in Germany).

Ya Allah, terus harus milih apa nih kuliahnya?? Pilihan terakhir hanyalah UI atau UnPad (karena tak mau di IPB atau manapun yang jauh lagi..huhu bingung). UI?? Yang bener aja, mau kuliah dimana gue?? MIPA?? No way, UI itu MIPA-nya biasa aja, kalu mau kuliah jadi ahli lebih baik cari MIPA tempat lain selain UI (ini kata kakak kelas yang kuliah di sana).

Yaudah, mikirrrr… lagi… wah iya, UI kan ada KEPERAWATAN-nya… wah good idea nih, bisa-bisa masuk daftar pilihan. Okelah, kalau UI gue milih keperawatan aja, biar jadi perawat http://www.addemoticons.com/emoticon/animated/AddEmoticons04233.gif
(yang dalam khayalan gue itu, tentang perawat yang bantuin korban-korban perang sama bencana alam gitu deh, masih gak ngebayang banget tentang perawat di RS)
.

Terus satu lagi apa nihh…??? Bingung… akhirnya, saya kan emang suka sama biologi dan cukup juga tuh kemampuan saya (kalu diitung-itung yah, masih lebih baguus dah daripada matematika & fisika itu, hehe). Oke, terkunci target saya kuliah pertama Keperawatan UI dan pilihan kedua Biologi UNPAD.

Itu tuh,, keputusan yang bener-bener berjarak cukup deket dengan waktu isi formulir SPMB yah sekitar 2-3 minggu sebelumnya deh. Setelah, dapet pencerahan untuk milih ini nih (mungkin juga ini jawaban setelah berkali-kali minta petunjuk dalam shalat istikharah).

Alhamdulillah, juga sebelumnya sempet juga share ke seorang temen tentang kebimbangan ini, lalu dia yang latar belakang keluarganya dari bapak ibu (an apothecary), kakak (dokter gigi & psikologi), terus dia sendiri mau kedokteran bilang begini "kalau kesehatan itu bakal selalu dibutuhkan shiv, jadi elo gak susah untuk mencari kerjaan, beda kan kalau elo milih itu tuh teknik kelautan gitu, kerjaan yang banyak cowoknya sedangkan elo cewek gitu, nanti malah susah juga, kerjanya nanti jauh dll..bla-bla-bla.."

baiklah, jadi semakin bulat saya mau kuliah di Keperawatan UI (ini sebenernya yang emang saya pengen banget, karena kalau masuk pilihan dua Bio Unpad, mau jadi apa gue?? Heuu…)

Semakin dekat, semakin bersemangat harus dapet UI keperawatan UI!!! Berdoaaaa terus, belajarrrr teruus… setelah itu ujian SPMB pun berlangsung dan selesai sudah semua perjuangan belajar selama ini, tinggal kita tunggu saja hasilnya.

(tapi, sumpah ini jujur-jujuran gue cuma yakin sedikit dan gue bener-bener takut masuk Unpad a.k.a gak masuk keperawatan UI. Ya sudahlah, apapun yang terjadi nanti siap-siap aja!!)

Jreeeeengggg… http://www.addemoticons.com/emoticon/monkey/AddEmoticons12688.gif tibalah hari pengumuman yang bener-bener membuat gue harap-harap cemas. Liatin sama temen juga sih di internet, kalu kodenya ini masuk UI, kalu ini masuk Unpad. Dan hasilnya adalah:
Saya diterima di KEPERAWATAN UI!!!!!!!!!!!!!!! http://www.addemoticons.com/emoticon/monkey/AddEmoticons12662.gif



Alhamdulillah.. Ya Allah terima kasihhhh… bener-bner seneeeeennggg bangeeeett…. Tak terlukiskan dengan kalimat dah!! (halah lebaay..hhe).

Singkat cerita, setelah masuk dan berkuliah di Fakultas Ilmu Keperawatan UI, jadi mahasiswa, belajar dengan cara baru dll. Memang awalnya sempet il-feel beberapa kali gara-gara baru tahu bahwa ada hal yang emang kurang nyaman dalam melakukan tugas sebagai perawat (Ups..! gak usah disebutin di sini deh).

Tapi, ternyata eh ternyata, kalau jadi perawat itu kamu bisa ke luar negeri. Haahh… yang bener kak?? Iya, karena kamu memiliki kompetensi yang sama dengan kompetensi perawat seluruh dunia. Yakni dengan kamu menjadi seorang RN.

RN?? Apaan tuh?? RN stand for Registered Nurse. 




Jadi, itu semacam gelar internasional kalau kamu mau jadi perawat yang bisa kerja di luar negeri.
Waaaahhh… kereen banget!! http://www.addemoticons.com/emoticon/animated/AddEmoticons04240.gif
Mau deh saya kalau gitu jadi RN, hehe.. (inilah impian baru yang muncul).

Usut punya usut, ternyata Professor Keperawatan di Indonesia saat ini cuma ada dua orang! Keduanya pun hanya ada di UI!! Waahh… hebat sekali!! (senang dan bangga gitu gue..hehe). http://www.addemoticons.com/emoticon/animated/AddEmoticons04240.gif

baguslah, sepertinya saya memang tidak salah memilih tempat belajar. Alhamdulillah, Allah kasih petunjuk yang tepat buatku..huhu.. jadi pengin nangis..haduuhhh lebay dah. Yah, akhirnya sampai sekarang masih tetep betah kuliah di FIK UI. Makin seneng dan bangga jadi calon perawat Indonesia!!



Dari sinilah perjalanan mengejar mimpi saya dimulai. Banyaaak banget mimpi yang mesti diraih. Kenapa juga, kuliah di FIK jadi bikin saya punya banyak impian?? Entahlah, yang penting sekarang terus berusaha agar impian-impian besar itu dapat terealisasikan..huaaahhhh semangaaat!!!

Ini, ada satu juga yang turut menyumbang inspirasi bagi shiva, yaitu tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Satu kutipannya:

Kuberi tahu satu rahasia padamu, kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
(Andrea Hirata in Maryamah Karpov)

Bermimpilah, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu (in Sang Pemimpi)

Saya memang tidak memiliki hal lain yang berharga di dunia ini, selain MIMPI dan SEMANGAT!

Dan saya akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu. Berusahalah, bekerjalah, Allah dan orang-orang mukmin melihat kamu.
30th june 2010, 11.19

Lagi iseng gonta-ganti channel TV, eh di metro TV pas banget ada acara Mata-Najwa. Najwa-nya sedang mewawancarai pak Habibie. Wah, ternyata sedang membahas kisah kasih romantisnya dengan alm. Ibu Ainun. Yaudah, shiva terusin deh nontonnya.

Pak Habibie cerita waktu awal pertemuannya dengan istrinya. Yang ternyata, perlu perjuangan juga karena pak Habibie tuh pake acara disemprot dulu sama saingannya dalam menggapai cinta ibu Ainun. Lanjut cerita dari temennya, anaknya, dan asisten RTnya ibu Ainun. Dalem bangeeet dah pokoknya mah.. udah ya, lanjut ke intinya.

Ini ni ada beberapa kalimat yang diucapkan sama Pak Habibie dan jadi doanya pada Allah...

"Terima kasih telah Engkau pertemukan aku dengan Ainun dan mempertemukan Ainun dengan aku"

"Terima Kasih telah engkau jodohkan aku dengan Ainun dan menjodohkan Ainun dengan aku"

"Terima kasih pada 12 Mei 1962 telah Engkau nikahkan aku dengan Ainun dan menikahkan Ainun dengan aku"

"Terima kasih telah Engkau titipi bibit cinta yang suci, murni, sempurna dan abadi yang sampai sekarang telah tumbuh besar lebih besar dari apapun sejagat ini".

Terus pak Habibienya jelasin lagi, kenapa titipi?? Karena cinta yang sesungguhnya hanyalah milik Allah. Kita hanya dititipkan, semuanya milikNya dan akan kembali padaNya.

*Sumpah kalimatnya ngena banget dah di hati.. jadi bikin nyadar*

Sumpah pas Pak Habibie ngomong kalimat ketiga dan terusannya gak tahaaaan air mata ini tumpah, huaaahh…. T_T (sumpah bener-bener gak niat lebay ini..beneran..)


“Titipkan” kata yang jarang diingat, bahwa emang manusia hanya dititipkan bibit cinta untuk dipelihara tapi tetap sang pemilik cinta yang kekal hanyalah Allah SWT.

Ya Allah, makin nambah sadar tentang ini. Cinta emang bukan milik manusia itu sendiri, cinta itu hanya titipan Allah, sama kayak semua yang kita punya saat ini.

Betapa sering manusia lalai bahwa cinta bukan miliknya karena cinta emang tak bisa dimiliki sebab pemiliknya hanyalah Allah, kita Cuma sekedar dititipkan.
Ya.. ya.. ya.. mengerti sekarang.

Lantas, kalau udah tahu mau ngapain lagi hayooo…??? Mulai sekarang mau belajar aja, belajar menyadari bahwa bibit cinta yang dirasakan, dialami, diminta itu memang titipan dari Allah. Titipan berarti bukan milik kita utuh. Tapi hanyalah berupa titipan, bukan hal abadi yang kita miliki selamanya. Titipan juga harus dijaga baik-baik. Karena itu bukan milik kita pribadi.

Gimana ya, caranya supaya bisa selalu mikir bahwa bibit cinta itu titipan dari Allah bukan milik kita sendiri..??? sedangkan kondisi sekarang aja sering lupa dah, cinta itu punya siapa...

Huaahhh… ini dia intinya harus maksa diri sendiri belajar jadi dewasa shiva...

Ya sudah lah, sedikit aja dulu dicoba.(dikit-dikit lama-lama Jadi bukit..laahh emang nabung uang??) Emang sih gak bisa langsung sempurna, tapi yang intinya bakal jadi lebih baik dah.

ALhamdulillah tercerahkan.. satu lagi hikmah dalam kehidupan kutemui..