“Aku ingin begini, aku ingin begitu
Ingin ini, ingin itu banyak sekali
Semua, semua, semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib”
Kenalkah dengan potongan lirik sebuah lagu di atas? Liriknya
merupakan soundtrack dari animasi anak-anak sepanjang masa berjudul Doraemon.
Yap, anime asli Jepang ini saya kenal sejak usia toddler (3-5 tahun). Tapi saya
ingetnya pas saya TK nonton animenya di TV barengan sama abang saya. Dalam
cerita itu, seorang anak lelaki bernama Nobita berteman dengan robot kucing ajaib
yang datang dari abad 21 bernama Doraemon. Doraemon ini hebat, dia punya
kantong ajaib yang bisa mengeluarkan alat-alat ajaib untuk membantu Nobita. Ada
baling-baling bambu untuk terbang, pintu kemana saja, senter pembesar, pengubah
cuaca dan lainnya.
Faktanya itu semua hanyalah fiksi, sesuatu yang tidak nyata
dalam dunia ini. Yah, meskipun tidak menutup kemungkinan alat-alat macam milik
Doraemon itu bakalan ada atau tercipta oleh ahli-ahli di masa sekarang. Bagi saya
sendiri, lirik lagu ini mengingatkan pada diri sendiri, saya yang terlalu (saya
menyebutnya terlalu karena memang keterlaluan, halaah) banyak ingin. Ingin ini,
ingin itu, ingin dapat ini, ingin punya itu, begini begitu. Oke stop, cukup. Entah
sejak kapan, saya jadi banyak keinginan, saya bahkan lupa, haha. Sudahlah,
lupakan, tapi memang sejak memasuki dunia perkuliahan di kampus dulu saya mulai
menuliskan keinginan-keinginan saya yang juga menjadi target pencapaian hidup
saya semasa kuliah. Saya secara berkala membuat daftar hal-hal yang saya ingin
dapatkan, mulai dari IP cumlaude, jadi mahasiswa berprestasi, lulus tepat
waktu, dapat beasiswa ini itu dan lainnya yang tak bisa disebut saking
banyaknya, hahaay! Setiap berulang tahun pun saya bikin wish list kado dari
Allah. Aneh banget kan ya? Maksudnya, ibarat kado kalo itu semua keinginan bisa
tercapai dan mintanya ke yang maha kaya coba, gimana kalo dikabulin beneran? Keren
kan? Hehee..
“Aku ingin begini, aku ingin begitu
Ingin ini, ingin itu banyak sekali
Semua, semua, semua dapat dikabulkan
Dapat dikabulkan dengan usaha dan doa”
Itu liriknya saya ubah biar lebih realistislah ya. Sebenernya
ya emang mestinya begitu kan? Gak ada kantong ajaib, yang ada hanya usaha dan
doa kalau ingin mencapai sesuatu. Usaha dan doa itulah kekuatan ajaibnya. Ajaib
karena jika salah satunya bernilai nol (angka) maka akan menghasilkan nol juga.
Kenapa? Karena keduanya ibarat perkalian, jika salah satunya nol dikalikan
dengan satu angka terbesar pun akan tetap nol. Artinya dibutuhkan sebuah keseimbangan
diantara keduanya. Ya, angkanya bahkan kalau bisa sama-sama besar supaya
hasilnya besar juga. Inilah yang mestinya saya pahami dan saya aplikasikan
lebih benar di dunia nyata. Hahaa, sebenernya tulisan ini dibuat sebagai
reminder diri pribadi sih, yang sudah mulai tidak imbang antara usaha dan doa
sedangkan inginnya masih banyak yang belum tercapai, hohoo.. :p
Baiklah, ini sekedar berbagi saja ya, sekalian saya
meluapkan isi pikiran saya. Punya banyak ingin boleh, boleh aja kok. Punya banyak
daftar pencapaian impian selama hidup maupun setelah mati tidak dilarang. Akan sangat
baik, jika keinginan-keinginan itu tak hanya menjadi nyata dalam pikiran saja
tetapi menjadi kenyataan yang betul-betul tercapai. Lantas, tidaklah ada
harapan yang sia-sia dikarenakan adanya usaha dan doa untuk menggapai harapan
tersebut. Berharap katanya sih, katanya ya loh ini, kata orang, kadang bikin
kita lelah, berharap terlalu lama, tapi tak jua jadi nyata bahkan bisa
meningkatkan risiko terkena masalah kejiwaan, loh? Hehee, ini kalo berharapnya
tidak sesuai porsi kemampuan manusia alias cuma ngarep dan mimpi aja gak ada
usahanya, gak ada doanya ke Allah. Cuma di dalam otak aja itu cita-cita
ngawang. Inilah berharap yang salah karena kan kita tidak memanfaatkan
kesempatan yang dikasih ke kita melalui usaha dan doa buat mencapai yang kita
mau. Titik batas manusia ada pada usahanya, doanya, selepas itu sisanya
pasrahkan hasil pada Allah .
Ealaaah, ini malah jadi agak flight of ideas ya, hahaa…
kebiasaan. Ya sudah, ya sudah mari diakhiri saja tulisan ini. Syukurlah, sempet
bergaul sama Doraemon dan nobita jadi saya belajar realistis (huuu, boong ini
boong, padahal masih ngarep suatu hari ada pintu kemana saja biar bisa pindah
tempat gratisan, hahay!). Ya, dari lirik lagunya aja udah ngajarin kalau punya
banyak keinginan ya mesti ada sarana untuk mencapainya toh, kalau si Nobita
sarananya kantong ajaib maka kita manusia berakal sarananya itu usaha dan doa. Bener
gak?
Sedikit banyak (atau malah kebanyakan deh ini) saya jadi
macam nasehatin, beuh, bukan-bukan maksud begitu tapi yang pasti hanya
mengingatkan aja, sebagai sesama manusia yang juga punya ingin banyak biar kita
sama-sama bisa mencapai apa yang kita mau kan juga perlu disentil dikit ya,
hahaa..
Oke, semoga sedikit memberi manfaat buat pembaca, sok atuh
tinggalkan komen mengenai tulisan saya, mau itu kritik atau pujian *maunya sih
pujian, huhuuu *__*
~ketika akhir bulan ngebut untuk menuhin isi blog~
310113
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Hi! Thanks for reading! Please give your comment here..
Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya