[Event Report] Bicara Gizi Bersama Sarihusada

17:28


Jika membicarakan gizi anak maka yang terpikir pertama kali adalah berat badan anak. Tentu berat badan anak menjadi hal penting yang memang dijadikan sebagai parameter status gizi anak. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memantau berat badan anak secara berkala.   


Venue




Semua orang tua ingin agar anaknya memiliki masa depan yang baik. Salah satu hal yang menentukan adalah tumbuh kembang anak sesuai dengan tahap pertumbuhan pada usianya. Tumbuh kembang yang optimal di masa kecil menjadikan anak tumbuh sehat menuju masa dewasanya. Anak-anak pada masa kecilnya rentan terhadap gangguan kesehatan, salah satunya adalah berat badan kurang (underweight). Hal ini diketahui dari data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, bahwa tingkat prevalensi underweight masayarakat Indonesia cenderung meningkat dari 18,4% pada tahun 2007 menjadi 19,6% pada 2013. 




Nutricia Sarihusada menyadari edukasi terhadap orangtua terutama ibu sangatlah penting. Oleh sebab itu, Nutricia Sarihusada meluncurkan kampanye edukatif bertajuk “Waspada Berat Kurang” dengan tujuan mengajak para Ibu untuk lebih memahami masalah berat kurang serta dampaknya bagi anak. 

Narasumber dr. Yoga membawakan presentasi



Pada hari Rabu, 3 Mei 2017 bertempat di D.LAB Menteng peluncuran kampanye ini, turut juga mengundang blogger dan influencer dunia maya. Saya sendiri menerima undangan dari komunitas emak-emak blogger (KEB). Sesampainya di lokasi masih belum begitu ramai sehingga bisa berfoto di booth foto. Selain itu, saya juga berkenalan dengan mbak Yulia, Mbak Sadewi dan Mak Ivo. 


Kampanye edukatif “Waspada Berat Kurang demi Masa Depan si Kecil” turut mengundang pakar ahli yaitu, dr. Yoga Devaera Sp. A(K) yang merupakan dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik sebagai narasumber yang membawakan materi pentingnya memantau status gizi anak. 
Dokter Yoga memaparkan bahwa masalah berat kurang dapat terjadi pada setiap anak. Berat badan kurang merupakan salah satu permasalahan pertumbuhan yang mengacu pada berat badan dan usia. Indikasi berat badan kurang  dapat diketahui ika berat badan anak di bawah rata-rata seusianya  yang mengacu pada kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Anak yang mengalami berat kurang berisiko mengalami masalah tumbuh kembang kembang baik perkembangan otak, pertumbuhan fisik hingga organ metabolik yang berdampak bagi masa depannya.







Dampak Jangka Pendek berat kurang bagi anak:
  1. Perkembangan Otak
  2. Pertumbuhan dan Komposisi Tubuh (massa otot, lemak dan tulang)
  3. Pengaturan metabolik tubuh

Dampak Jangka Panjang berat kurang bagi anak:
  1. Kemampuan kognitif rendah membuat prestasi di sekolah rendah
  2. Imunitas rendah berdampak terhadap kapasitas dan produktivitas kerja yang rendah
  3. Penyakit Degeneratif sebelum usia lanjut seeprti diabetes, obesitas, jantung, hipertensi, stroke

Peserta antusias mendengar penjelasan narasumber




Faktor yang Memengaruhi Masalah Berat Kurang 

Adanya berbagai macam faktor yang memngaruhi sejak masa kehamilan hingga setelah lahir membuat temuan kasus Berat Badan Kurang menjadi berbeda-beda. Dokter Yoga menjelaskan bahwa secaa langsung berat badan kurang dipengaruhi oleh asupan nutrisi, aktivitas fisik, gangguan metabolik penyakit tertentu, serta pengaruh genetik/keturunan. Sedangkan faktor tidak langsung seperti lingkungan dan sosio-ekonomi. 

Faktor penting yang memengaruhi gizi
  1. Nutrisi
  2. Genetik
  3. Stimulasi

Dokter Yoga juga menambahkan yang menjadi faktor dominan pada masalah berat badan kurang diantaranya, pola makan seperti menu yang tidak variatif, frekuensi makan, serta feeding style.
 
Oleh sebab itu, intervensi gizi yang tepat bagi anak dengan masalah berat badan kurang adalah dengan menambah asupan kalori. Orangtua dapat memberikan makanan tambahan dari sumber protein hewani dan lemak, seperti telur, keju, ayam, daging dan susu sapi. 



Pentingnya Memantau Berat Badan Anak

Dokter Yoga menekankan bahwa Ibu sangat dianjurkan selalu melakukan pemantauan sejak dini untuk memastikan anak tumbuh optimal sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Ibu dianjurkan aktif berkunjung ke pusat layanan kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas, klinik khusus ibu dan anak hingga rumah sakit untuk dapat memanfaakan layanan pengukuran berat dan juga tinggi badan anak. Tidak lupa setiap kunjungan Ibu juga membawa serta buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) yang diperoleh sejak masa kehamilan anak. Di pusat layanan kesehatan ini juga Ibu bisa memperoleh edukasi dari tenaga kesehatan mengenai tumbuh kembang dan nutrisi yang dibutuhkan anak.

Sebagai informasi penting, bahwa Sarihusada meluncurkan sebuah microsite www.cekberatanak.id Adanya microsite ini merupakan bentuk dukungan kampanye “Waspada Berat Badan Kurang”. Growth Care Manager Sarihusada Anggi Morika menyatakan melalui website ini diharapkan para Bunda dapat melakukan pemantauan berat badan anak dengan mudah.


Simbolis launching situs oleh narasumber Sarihusada




Jadi sebenarnya status gizi anak paling akurat diukur dari berat badan dibanding tinggi/ panjang anak. Walaupun memang ada pengukuran berat badan dan tinggi badan dibanding usia. Tapi yang perlu diperhatikan adalah adanya kenaikan sejajar garis utama atau tidak. Oleh sebab itu, kurva pertumbuhan anak yang baik setiap bulannya semakin sejajar dengan garis utama, tidak terlalu meningkat jauh, datar (flat growth curve) atau menurun (downward growth curve).

Dokter Yoga juga memberikan tips agar anak makan dengan baik, diantaranya:
  • Berikan makan dengan jadwal teratur
  • Jangan memaksa makan jika anak tidak mau
  • Perhatikan tanda lapar dan kenyang
  • Jaga kebersihan saat menyiapkan makanan (cuci tangan anak dan ibu)
  • Konsultasi ke ahlinya jika BB turun, tidak naik, atau naik tidak sesuai target

Microsite cekberatanak.id


Kegiatan launching microsite www.cekberatanak.id dari Sarihusada sangat menambah wawasan saya sebagai ibu satu puteri. Sebab, bagi anak-anak berat badan yang kurang akan berdampak pada kondisi fisik, pertumbuhan dan perkembangannya di masa depan nanti. Oleh sebab itu, orangtua selalu ukur berat dan tinggi badan anak setiap bulan dan masuk ke www.cekberatanak.id 
dan perhatikan kurva pertumbuhan anak anda #WaspadaBeratKurang.



1 comment on "[Event Report] Bicara Gizi Bersama Sarihusada"

Hi! Thanks for reading! Please give your comment here..

Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya