"Haduh, tiap bulan gaji rasanya cuma numpang lewat doang" 

"Gimana nih Yah? Masa setiap bulan keuangan krisis terus?"

"Ya habisnya, kamu suka belanja online sama makan di luar terus sih..."

"Lho, kok aku? Aku juga belanja kan buat kebutuhan kita semua kali.."

"Yha, gitu kalau enggak mau krisis moneter mesti kurangin belanjanya..."


Familiar dengan potongan ilustrasi di atas? Familiar denger cerita orang atau karena pengalaman sendiri? Hehe... 


Sebagai keluarga milenial ternyata ada hal-hal yang kadang enggak disadari bikin kondisi keuangan hampir krisis. Wah, kalau tiap bulan krisis terus bisa bahaya lho.
Bayangin aja, gaji kita naik sekian dan berhubung gaji udah naik wajar dong kebutuhan belanja sana sini juga naik. Boleh? Boleh dong kan gaji gue gitu, bukan gaji lo.. haha.


Ternyata, pemikiran ini yang kurang tepat bagi sebagian orang bergaji. Sebab peningkatan gaji harusnya meningkatkan investasi kita, bukan konsumsi! Nah, kalau terus-terusan begitu lama kelamaan keluarga milenial bisa terkena middle income trap.


Kalau kondisi neraca keuangan bulanan kamu gimana?  Positif, balans atau negatif nih? Ngapain sih kita mesti cek kesehatan keuangan kita? Jawabannya adalah untuk mengetahui kondisi keuangan kita sendiri. Idealnya, kita dapat rutin menabung minimal 10% dari penghasilan. 





Nah, lho....


Sudah punya tabungan berapa sampai saat ini?  


Eng... berapa ya.. Duh, belum dihitung lagi. Nabungnya nanti aja deh. 



Jadi orangtua di zaman milenial sekarang enggak gampang ya, tapi bukannya sulit juga sih *eh alah gak ngaku aje gue ahahhaa... Terlebih dengan banjirnya informasi tentang tumbuh kembang anak dari segala lini, mulai dari buku, website, komunitas ataupun media sosial.


Sebaiknya, informasi yang diperoleh tidak ditelan mentah-mentah dan dipraktikkan dalam pengasuhan anak. Sebab, belum tentu semua informasi tersebut valid adanya. Seperti layaknya anti-vaksin, yang asal comot, eh..gimana..





Pernah melihat video bayi yang bisa berenang sendiri? Saya pernah dan itu EMESSHH banget hahaa... apalagi anak ras Kaukasoid yang bule-bule imut gitu. Memang sih ada trainer dan orang tua yang menemani anak selama di dalam air tapi kan ya tetep mereka di dalem aer dan lucu!


Kali ini, saya ingin membahas tentang berenang pada balita. Saya sendiri sudah pernah dua kali mengajak Kristal berenang di kolam. Pertama di usia satu tahun lebih dan kedua kalinya kemarin usia dua tahun tujuh bulan.


Saya mah mengajak anak berenang cuma asal ajak aja, belum pakai ilmu, haha. Apalagi nyobain aquatic swim for baby itu belum pernah sama sekali. Akhirnya, saya jadi penasaran bagaimana sih urusan renang berenang ini untuk balita?