Ketika Gravitasi itu adalah Ibu

09:00

Apa yang terbayang ketika kamu melihat diri kamu menjadi seorang ibu? 

Pada saat itu yang terpikirkan oleh saya adalah gravitasi. Benar, setelah menjadi ibu seorang wanita yang dahulunya bukan apa-apa dan siapa-siapa menjadi pusat gravitasi bagi anak yang dilahirkannya. Sebagaimana matahari sebagai pusat tata surya.





Sebuah amanah yang tidak ringan tapi pastinya akan membuat kehidupan menjadi lebih bermakna. 
Tidak terbayang bahwa saya yang dahulunya seorang yang agak asal-asalan, berantakan dan kurang teliti menjadi berubah setelah punya anak. Benar, pada akhirnya mengemban tanggung jawab menjadi ibu membawa saya menjadi pribadi yang lebih baik. 


Dulu saya suka asal, sekarang saya sadar ada manusia kecil si peniru dan dia hanya akan meniru hal baik dari saya.


Dulu saya berantakan, sekarang saya lebih rapi dan bersih karena ingin anak saya sehat.



Dulu saya kurang teliti, sekarang sampai frekuensi buang air besar anak saja saya perhatikan, haha. 


Lihat, betapa saya berubah ketika menjadi ibu. Saya merasa beruntung di usia duapuluhan sudah menjadi ibu. Ini memperkaya pengalaman batin saya yang kelak akan saya bagi ceritanya kepada anak-anak saya. 


Ketika dilahirkan seorang bayi tidak berdaya memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Ia begitu bergantung pada ibunya. 


Dari dekapan ibunya ia mendapatkan kehangatan.


Dari air susu ibunya ia merasa kenyang.


Dari gendongan ibunya ia memperoleh kenyamanan.


Dari ibunya ia belajar berkomunikasi walau hanya diawali dengan tangis, tawa hingga satu ucapan yang membuat bergetar hati ketika diucapkannya kata ibu. Meski dengan lafal yang belum jelas. 

Dari ibunya ia belajar bergerak dan berpindah secara bertahap. Bayangkan, awalnya ia hanya bisa berbaring lalu mampu membalikkan tubuhnya, berubah posisi tengkurap, duduk, merangkak lalu berjalan. 


Maka perhatikalah, betapa besar gravitasi seorang ibu hingga mampu menghidupkan seorang manusia kecil.


Kesibukan saya saat ini adalah menstimulus pertumbuhan dan perkembangan puteri saya. Stimulus apakah yang saya berikan? Jawabannya adalah bermain. Ya, dunia anak adalah dunia bermain. Anak belajar mengenal dunia dan seisinya hanya melalui bermain.


Lalu bagaimanakah peranan ibu dalam proses bermain ini? Disinilah ibu menjadi gravitasi bagi anaknya. Gravitasi untuk anak bermain dan belajar mengenal dunia. 


Gravitasi bagi saya adalah memiliki adalah hobi membuat DIY (Do It Yourself) play ideas yang terinspirasi dari ibu-ibu di luar dunia sana. Gravitasi yang besar ini mampu membuat anak tumbuh dan berkembang dengan pesat. Anak banyak belajar dalam proses bermainnya sehingga yang saya rasakan tak hanya kepuasan sendiri namun juga kebahagiaan melihat anak bermain. 


Menyenangkan melihat anak bermain dengan apa yang telah saya buat sendiri. Beraneka macam permainan ini dapat menjadi kenangan bahwa anak tumbuh bahagia bersama ibunya. Oleh sebab itu, momen berharga ini wajib diabadikan melalui foto maupun video. 


Foto sempurna ini tentu makin keren jika ditangkap dengan Luna Smartphone. 






Kamera Luna menggandeng Sony dengan resolusi 13 megapiksel untuk kamera utama (belakang) dengan aperture f/2.0. Hasil jepretan pun makin cakep karena kamera belakang Luna smartphone dibekali dengan fitur Autofocus dan LED Flash. Jadi, mau ambil foto dimana saja dengan pencahayaan bagaimana pun tetap menghasilkan foto yang juara. 





Hobi selfie? Wah, jangan khawatir bagi para pecinta selfie (termasuk saya dan anak saya juga) Luna smartphone memiliki resolusi 8 megapiksel untuk kamera depan disertai aperture f/1.8 dan wide angle 80. Sudah pasti puas ber-selfie ria dengan Luna karena hasilnya bersih banget.


Ibu selalu menjadi pusat gravitasi, begitu pun Luna smartphone yang sangat memikat dengan fitur canggihnya. Jika menjadi ibu membuat smartphone menjadi sangat rentan terbanting, jatuh, terlempar atau bahkan terinjak (baik sengaja atau tidak) maka Luna adalah jawabannya. 


Smartphone produksi Foxconn ini didesain dengan tampilan fisik yang begitu premium. Foxconn yang juga mitra perakitan Apple dalam membuat iPhone dapat dikatakan sukses membuat Luna android smartphone dengan kualitas yang setara iPhone. Luna sungguh terlihat premium dengan balutan body full metal seperti iPhone 6s Plus.






Layar Luna yang berukuran 5.5 inci dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 piksel dilindungi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 3. Adanya lapisan ini membuat Luna mampu bertahan dari serangan anak ibu #eh. Hmmm.. maksudnya serangan goresan, lecet-lecet akibat terbanting, jatuh terlempar atau terinjak oleh anak ibu dan juga tidak sengaja terjatuh oleh ibu sendiri, hehee. Singkat kata, smartphone Luna itu Tahan BANTING! 





Begitu besarnya gravitasi yang dimiliki Luna smartphone. Hingga membuat saya terkagum-kagum pada spesifikasi dan kualitasnya. 


Begitu pun peran saya menjadi ibu, seorang pendidik yang pertama bagi anaknya. Sebagaimana ungkapan sebuah syair Arab: 

“Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq.”
artinya:
Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.


Maka cukuplah syair tersebut menegaskan bahwa seorang ibu sangat berharga bagi masa depan anaknya. Bahwa ibu menjadi pusat gravitasi yang begitu kuat untuk memberikan segala kekuatannya demi anak-anaknya. Bahwa gravitasi ibu menjadi pendidik akan berdampak besar tak hanya bagi kehidupan anaknya saja tapi juga kehidupan generasi-generasi berikutnya.

Pada akhirnya menjadi ibu bermakna akan selalu menjadi gravitasi bagi anak-anak dan generasi selanjutnya. So, Mom you are the gravity, let's be happy and proud mom!










*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Smartphone Luna 2017




25 comments on "Ketika Gravitasi itu adalah Ibu"
  1. Duh, jadi pengen punya Luna nya, eh, hehe.. karena bentar lagi insyaallah mau jadi ibu, kebayang deh betapa besar tanggung jawabnya kelak, dengan menjadi gravitasi bagi anak2 yang di kandungnya. Terima kasih Shiva sudah mau berbagi ceritanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. uhehee,,, iyak aku juga pengen, supaya gak hancur dibanting anak kwkwk..
      Semangatt yaa calon ibu, semoga sehat berdua. Sama-sama ka, masih juga udah main-main ke sini.

      Delete
  2. Bener banget ya Ibu itu peran yang sangat penting dalam hidup anak^^ semoga anak kita senantiasa sehat dan bahagia aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin aamiin doanya mbak,, ibu mesti semangat supaya anak tumbuh baik dan sehat hehee

      Delete
  3. Setiaap ibu selaluu punyaa gravitasi yang istimewaa ya mbak :) dan setiap ibu harusnya bangga dengan itu, full time mother atau working mom sama sama memesonaa dan memberikan gravitasi ke lingkungan sekitar. Selamaat hari kartini mbak shivaa, salam kenaal yak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget mbak... hehee iya nih, pas banget hari kartini... jadi inget semangat kartini buat perempuan.. salam kena juga mbak..

      Delete
  4. wuih hebat jg Luna smartphone yak.. anakku skrg suka megang apa aja yg dideket dia bun termasuk klo ada hp di ambil sama dia trus dijatohin dah.. hahah
    ini udah masuk indonesia bun?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk iyeee anak kecil begitu semua ya, gak tau hape itu susyeh dapetnya hahaa.. udah dijual di Indonesia kok Luna ini..

      Delete
  5. Mantaaapppp mak...semangat menjadi gravitasi dan inspirasi....aamiin..😃😃😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat juga maakk... ❤❤❤ Aamiinn

      Delete
  6. Waah, sama mak. Anakku juga peniru ulung sekarang, harus jaga kelakuan supaya nggak memberi contoh yang buruk, dan si Luna ini menarik ya fiturnya, tahan banting, hmmm... *memandangi layar yang sudah retak 😁
    Salam kenal mak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mak anak lg masanya meniru, hahaha... Hapeku aja udah retak tempered glassnya ini mak, jadi pengen punya luna ya wkkwkw

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Kebayang gimana mesti berhati-hatinya seorang ibu yg berusaha maksimal utk mendampingi anaknya yg lagi asyik belajar & mengeksplorasi ini itu.
    Biasanya, smartphone jadi salah 1 benda yg aktif juga menemani ibu. Hihihii...
    Untuk nemenin anak yg lagi aktif, memang cocok banget kalo ibunya punya gawai yg tahan banting :D
    Setelah baca ceritanya Shiva, kayaknya Luna smartphone ini ideal banget ya :D
    Keren, laaaa.... !!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ih, hape emak banget luna nih. Anti bantingnya itu lohhh hi hohoho ga usah khawatir retak

      Delete
  9. Children see, children do. Anak melihat lalu meniru utk melakukannya. Sy juga newmom yang rasanya jungkir balik ngurus batita tapi semua indah bukan beban. Saling menyemangati dan sukses tulisannya ya :) Mampir juga ke tulisanku ya hehe https://t.co/3mjzAqGea9

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, iyah jungkir baliknya berasa ya mbak, kalo anaknya mah gak berasa tau2 dah gede aja... Semangaatt juga mbakk.. oke kita BWan ya

      Delete
  10. apa itu DIY (Do It Yourself) play ideas? bisa ajari saya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ide bikin mainan sendiri mbak, bisa diliat di blog saya dgn label mainan DIY anak

      Delete
  11. Ibu emang punya daya tarik buat semua orang, apa2 nyari Ibu sampe rasanya pengen ngekloning diri sendiri hihihi :D

    ReplyDelete
  12. Sama mba, anak saya juga benar2 peniru ulung sejati, semoga kita bisa menjadi ibu teladan buat anak2 kita ya :)
    Btw saya juga mau LUa :D

    ReplyDelete

Hi! Thanks for reading! Please give your comment here..

Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya