================================

pelindung sejati yang hatinya benar-benar baik

================================


sederhana dan ya mungkin agak langka :D


Suatu hari dalam perjalanan saya dari Cikarang, Jawa Barat menuju Jakarta saya tak sengaja melihat sebuah papan promosi KB (keluarga berencana). Pada papan itu ada foto sang Gubernur dilengkapi tulisan pendek namun jelas: Hindari Nikah dini!! 

Wew, saya jadi tergelitik sendiri melihat bacaan itu dari dalam bus yang sedang melaju sedang. Konyol sungguh, menurut saya ya, gak sampai segitunya kali melarang orang nikah cuma karena takut penduduk makin padat. Terlepas dari berbagai asumsi orang yang baca ini mesti akan merujuk pada satu simpulan yakni, dilarang nikah di usia muda, tapi kalo pacaran mah boleh-boleh aja. Memang sih batasan usia muda disini tidak jelas tapi mungkin pada umumnya muda didefinisikan sebagai usia dimana seharusnya seseorang masih harus menyelesaikan pendidikan tinggi dan belum bisa bertanggung jawab penuh memberi nafkah. Asumsi saya sih sekitar usia 18-21 tahun, usia dimana masih harus menyelesaikan pendidikan tinggi (kuliah). Tapi sebenernya saya kurang setuju dengan jargon hindari nikah dini, itu kan bentuknya kalimat larangan atau negatif maka ibarat anak-anak usia sekolah kalau dibilang jangan ini, jangan itu maka mereka akan merasa tertantang jika melakukannya. Jadi, kalimat itu malah bikin penasaran yang membacanya terlebih sasaran jargon yakni, para pemuda remaja akhir-dewasa muda. Emang ada apa dengan nikah dini/muda?? Kenapa dilarang?? Jadi penasaran. 

Adapun kalimat yang seharusnya dipakai itu lebih positif, coba kalau kalimatnya begini: menikahlah dengan terencana. Kan, lebih positif karena orang akan cenderung berpikir terencana berarti tidak boleh tergesa-gesa tapi dipikirkan secara baik. Ambil contoh kasus aja deh, misal pemuda usia 19 tahun sudah bekerja, berpenghasilan cukup, dan berniat menikah. Apa salah? Apa dia harus dilarang? Padahal ia sudah punya kemampuan, hukumnya sudah sunah untuk menikah. Apa karena jargon hindari nikah dini itu, si pemuda jadi gak nikah lalu dilarang karena usia muda? Mari kita lihat perspektif lain, secara biologis usianya masih 19 tahun tetapi jika memang sudah ada niat baik, mampu bertanggung jawab dan paham tujuan pernikahan kenapa dilarang? Lebih baik nikah dini daripada zina dini kan? *maaf agak kasar, tapi ini realita yang umum di pergaulan anak jaman sekarang* 

Beda halnya kalau di usia 23, macam saya, masih belum berpenghasilan, masih perlu belajar bertanggung jawab, masih harus berbakti pada ibu-bapak maka pernikahan dalam waktu dekat menjadi sebuah hal yang harus dipertimbangkan lagi. Tiada maksud untuk menuruti jargon hindari nikah dini, tapi memang tak bisa juga nikah sedini mungkin., hahay.. Apa daya juga? Tapi jargon yang lebih tepat ya itu, menikahlah dengan terencana. Direncanakan waktunya, dipersiapkan dengan baik pula segala kebutuhan ilmu atau apapun. 

Jadi mau nikah usia dini atau usia berapapun kamu, silakan. Yang penting menikahlah dengan terencana. Tidak tergesa-gesa tidak juga menunda ketika tiba waktunya. Oleh sebab itu, harus dipersiapkan dengan baik apapun ilmu yang dibutuhkan. Jadi tidak masalah menurut saya kalau usia sekarang udah baca-baca buku parenting, keluarga, hukum pernikahan dan lainnya. Itu bakal jadi bekal juga kan. Nah, persiapkanlah perbekalan ilmu juga kemampuan menafkahi keluarga masa depan kamu (boleh aja punya penghasilan kecil-kecilan lalu ditabung). 

Sekali lagi tulisan ini bukan bermaksud komporin kamu untuk nikah dini, usia dua puluhan awal tetapi saya bermaksud mengajak mari kita tidak hanya mendahulukan kemauan kita sendiri tanpa memikirkan kemampuan diri. Mari mempertimbangkan sebuah hal terbesar dalam hidup kita dengan sebaik-baiknya, tidak tergesa tapi juga tidak menunda. 

Haaaduuh, jadi merasa sok bijak dan sok dewasa *tumben* 

Ini sungguh hanya buah pikiran saya saja, tiada maksud menggurui, mempengaruhi niat pembaca dan melarang/menyuruh nikah. Yaaah, sudah dikembalikan kepada pendapat pembaca sajah. Jika ada kebaikan dalam tulisan ini silakan ambil, tapi yang dirasa kurang di hati tak perlu dimasukkan ke hati yaa. 


Wassalam,
Started at 4th, finished at 5th Dec 2012.



tetiba dudul.. hoho...

gegara baca wall temen, jadi pengen meng-quote ini:

Sayang, nanti kalo kamu libur kita ke Gili Trawangan yuk! Mau nggak??



aaaakkkk.... kapan kamu nanya itu ke saya wahai suami masa depan?

#galau #racau

sudah, sudah... tak usah lebay, sabaaar, sabaaar :D :D

jangan dianggap serius, sumpah, beginian mah gak usah masukin ke hati kaliiii :P