Kakimu, Auratmu (juga)

01:30
Lagi iseng-iseng nih, mau nyampah lagi di sini..hehehe

“Aah..ngapain sih repot-repot pake kaos kaki segala, bu??”

“Lagian kan kita udah nutup aurat juga, kok!”

“Udah pake jilbab gini, baju dan bawahan panjang pula, apalagi sih yang kurang?”

“Tau nih, ada-ada aja, pakaian udah rapet gini masiiih aja dikomentarin!”

“Hmmffh, coba deh diliat lagi ayat Qur’an yang isinya tentang aurat sama hadits Rasulullah”

“Mana coba? Ayo kita liat”

Dalam Q.S. Al Ahzab ayat 59 Allah subhaanahu wata’ala berfirman : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Kalau ayat ini tentu udah jelas apa perintahnya, yaitu nutup semua bagian tubuh dengan jilbab. Nah, yang sering bikin rancu sebenernya adalah pemahaman terhadap makna ‘seluruh tubuh’ ini. Lebih banyak orang yang mengasumsikan bahwa batas aurat tubuh itu hanya terbagi atas kepala dengan wajah yang tak harus ditutup, badan dengan kedua tangan dan kaki hanya sampai mata kaki. Jadi, pemahaman bisa dibilang masih sedikit kurang tepat. Jika kita perhatikan lagi dalam penjelasan hadist Rasulullah, maka akan tambah jelas nih..
Haditst yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Asma binti Abu Bakr menemui Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam, sedangkan ia memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan berkata kepadanya : "Wahai Asma! Sesungguhnya jika seorang wanita itu telah mencapai masa haid, tidak baik jika ada bagian tubuhnya yang terlihat, kecuali ini." Kemudian beliau menunjuk wajah dan telapak tangannya.

“Jadi, sebenernya aurat kita itu mana aja??”

Udah jelas banget kok, dari kedua sumber pegangan hidup kita itu (Qur’an + Hadits). Bahwasanya aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka/wajah dan telapak tangan (including punggung tangan).

Kenapa juga tuh punggung tangan bukan aurat??”
Karena dalam bahasa Arab lafadznya adalah kafaihi yang pengertian lebih tepatnya adalah telapak plus punggung tangan.

”Terus, hubungannya sama kaki gimana?”
Coba kita perhatikan lagi, mana yang disebutkan aurat, mana yang tidak. Aurat wanita seluruh tubuh, yang bukan aurat (berarti yang gak perlu ditutup-tutupin, dan bisa diperlihatkan kepada orang lain) hanyalah wajah dan telapak tangan (dari mulai jari, kuku, dan punggung tangannya). Jadi, kaki masuk yang mana? Pastinya ’si Kaki’ ini enggak disebutin sebagai bagian tubuh yang bukan aurat, berarti ’si Kaki’ ini masuk ke list bagian tubuh yang termasuk aurat.



Jadi, kalau begitu kaki juga perlu ditutupin dong, gak boleh diliatin sama yang bukan mahram?”
Pastinya!! Karena Allah kan memerintahkan menutup seluruh aurat kita termasuk kaki supaya lebih melindungi diri kita sendiri. Bahkan dari kaki, yang notabene-nya Cuma dipake buat jalan, buat nginjek, dan selalu di bawah (gak ada kan manusia kakinya di atas? hehe) Allah perhatikan. Coba aja dikira-kira, gimana lawan jenis berpikir tentang kita hanya karena kaki yang tak tertutup?? Kalau dari melihat kaki aja mereka bisa bayangin yang aneh-aneh, dan bisa jadi makin digodain setan untuk membayangkan hal lain dari aurat kita. Wah, ngeri banget ya...

Alangkah baiknya, kalau sekarang ini wanita yang sudah makin paham tentang auratnya dapat mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan. Jadi, sekarang mulai deh, dibiasakan juga menutup kaki dengan kaus kaki, kemana pun kita pergi yang bakalan berisiko bertemu lawan jenis. Yang terpenting juga, melakukannya hanya semata untuk Allah dan mematuhiNya agar hidup ini kita bisa meraih ridhoNya. Amin

*sebuah puisi kecil

Kakiku...
Ya ampun ternyata auratku (juga)
Jadi supaya makin lengkap
Dan makin mematuhi perintah Allah dan Rasulnya..

Ya udah, akan kututup juga kakiku
Karena
Kakiku, auratku juga...



Be First to Post Comment !
Post a Comment

Hi! Thanks for reading! Please give your comment here..

Mohon maaf link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya