Sumpah ya, UAS semester ini (tujuh-red) bener-bener menguras banyak energy. Mulai dari materinya yang cukup banyak (yang segudang lebih tepatnye), terus ujian-ujian praktikum yang hampir selalu membuat ansietas. Mulai dari ujian intranatal-nya Maternitas, ujian praktikum medical bedah (neurologi, musculoskeletal, dll), dan ujian praktikum anak. Akhirnya, semua berkumpul jadi satu di bulan Desember. 

Bisa dibayangkan sekitar dua pekan sebelum pekan UAS kita dihadapkan pada ujian praktikum dan ujian itu pun enggak sembarangan asal-asalan jadi terus lulus. Perlu usaha dan berlatih agar lancar melakukan kecerdasan Psikomotorik ini. Contohnya, membantu persalinan normal ibu hamil. Semua sudah terkonsep dalam prinsip-prinsip khusus. Tidak sembarangan, tidak pula kita membuat cara sendiri. Semua harus persis dilakukan dalam waktu 30 menit dengan tanpa lupa adegan dan dengan cara yang sesuai belum lagi nambah juga kalo ibu dosennya kasih pertanyaan yang harus dijawab.

Ujian praktikum keperawatan medikal bedah metodenya berbeda lagi. Kita (para mahasiswa) antri sesuai absen lalu mengambil kertas kocokan (halaah udah kayak arisan aja) yang berisi materi apa yang akan diujikan. Akan tetapi, kita tidak tahu kan kita dapet apa, makanya otomatis kita mesti siap dengan semua materi yang akan diujikan. Kemarin ujian dibagi tiga ada neurologi, musculoskeletal dan rehabilitasi. Semua ini pun ada sub-babnya lagi. Pokoknya banyak sekalilah yang harus dipelajarin sampai hampir penuh ini otak rasanya, haha. Selain itu, dosen pengujinya pun ada banyak bukan Cuma satu, tapi kita akan berhadapan dengan satu dosen dan diberikan pertanyaan sesuai materi yang sudah dijodohkan dengan kita (sumpah dudul banget). Waktu kemarin saya kebetulan berjodoh dengan materi rehabilitasi ambulasi, terus berjodoh dengan penggunaan kruk dan dosennya pak Chiyar.

Kali ini akan meceritakan bagaimana proses menuju ujian tersebut.

Datang dari pagi-pagi ke kampus sekitar jam 8an, kumpul dulu buat diisolasi. Denger-denger dari anak kelas sebelah ujiannya gampang kok, bisa dah pasti kalian semua. Iyalah, kita udah berkali-kali ulang-ulang belajarin ini materi bareng-bareng di kelas. Ampe malem-malem pula, beuuh, optimis dah besok bisa lancar ujiannya ya. Lalu, kami semua menunggu giliran ujian sesuai absen tentunya bersama dengan ansietas juga. Ansietas cukup tinggi, gile aja semua materi harus siap dalam otak dan yang penting kalo si ansietas ini gak pergi ninggalin kita pas ujian bisa-bisa dia mengacaukan segalanya!!

Satu per satu anak-anak yang absen awal masuk. Berbeda dengan saya yang namanya berawalan dengan huruf S. S deket-deket akhir, di penghujung. Aduuh.. lamanya menunggu, katanya bu sipen sih kita bakal selesai sebelum zuhur kok. Oke, cukup melegakan karena tak perlulah menunggu lama sekali. Alhamdulillah, bisa selesai lebih cepat sepertinya ujian hari ini (bersyukur dalam hati, berasa udah siap ujian, hoho). 

Lama nungguin, udah mau memasuki waktu zuhur tapi ini pun belum sampai setengah dari daftar hadir. Haaaiisshh.. macam mana ini, giliran ujianku?? Huhu… sepertinya akan makin mundur. Baiklah, sabaar.. sabaaar shiva sabar, T_T (padahal udah galau, gelisah ini). Udah zuhur, yaudah sholatlah dulu, tapi ya sumpah ampe enggak makan siang karena takut pas makan gilirannya maju, huhu. Udah lewat tuh waktu zuhur, masih juga beluman selesai. Ya, baiklah tunggu lagi, sampai tiba waktu ashar barulah mendekati giliran absen akhir-akhir. Heuufhh.. and its made me promise, that I won’t give my children with the last alphabet!! :D

Udah tuh ya, pas nungguin sampe udah bosen belajar, udah mual duluan, enek sama materinya saking diulang-ulang mulu…  tapi kagak juga ujian-ujian. Sampe nyanyi-nyanyi, jungkir balik, lari sana sini (heheh lebaya ini mah) nungguin ujian dengan setia. Baiklah, hanya bisa berdoa pada Allah supaya diberikan tempat ujian terbaiklah, Allah yang tahu kemampuan kita pasti kasih yang kita bisa lakukan (so nge-bijak mode ON, hahay).

Legaa pas udah selesai ujian, akhirnya… heuheu, selesai semua semoga deh hasilnya yg bagus. Jangan ada ujian ulang (remed/her) [berasa jaman SMA aje ye, wkwkwk]. Aamiin. Karena katanya yg ngulang bakalan diumumkan kemudian, huufff. Udah tuh ya, isi gaster dulu sama makanan, gilee beluman makan dari pagi ampe sore gini chuy!! Ditambah ansietas, udah tuh lambung isinya HCl doang kali.

Adegan berikutnya: Ujian praktikum Maternitas

Ujian yang satu ini butuh usaha lebih ribet karena harus pesen laboratorium dulu sama mbak Yuli. Ujian pas hari Selasa, setelah selesai presemtasi komunitas. Jadi ceritanya yang ujian hanya empat orang yakni, shiva, fitri, tanti, dan desti. Parah, ansietas tinggi juga secara satu per satu praktikkan langsung di depan dosen pengujinya. Huhu.. pusing, khawatir banget dari tiap tahap-tahap itu ada yang terlupa. Yang pertama desti, shiva jadi asistennya. Udah tuh, sebelahnya si fitri dengan tanti yang jadi asistennya. Setelah selesai selama 30 menit tibanya giliran shiva buat ujian. Heuu.. bismillah, bisa, bisa.. yayayaya.


Udah gitu ya, ibu dosennya pake komentar Desti yang terbaik nilainya diantara yang lain, Shiva harus bisa sama minimal seperti desti. Haduuuh.. Allah, gimana ini?? Iya deh, bismillah aja. Tenang memulai, sampai lupa tanyain udah BAB dan BAK ibu? Yaudahlah, tanyain aja ditengah-tengah biarlah,,hehe. Sedikit sih diberikan pertanyaan karena emang cukup krusial kalau gak ngerti prinsipnya. Alhamdulillah, partus ibu berjalan lancar. Ibu dan bayi dalam kondisi stabil sekarang. Beres deh, leganya satu ujian sudah selesai. 

Berikutnya yang menunggu di hari Kamis adalah ujian praktikum pediatric nursing. Ini tuh ya ujiannya model pake lonceng yang jaman dulu kita ujian fisiologi manusia. Jadi, tiap satu menit pindah saat lonceng bunyi. Hehehe, gilingan susah juga sih ini ujian, udahlah pasrahkan saja pada Allah. Sama juga model KMB, kita bergiliran nunggu dulu sesuai urutan nama so still my turn is the last. Nungguin diisolasi di lab Jiwa sampe pada kedinginan karena awalnya orangnya banyak lama-lama makin sedikit dan ditambah ansietas juga makin deh kedinginan ini. Ujiannya ada yang pakai praktikum langsung terus ada juga yang jawab pertanyaan secara teoritis. Berusaha sebisanya, sudah semaksimalnya usaha shiva, dan setelah keluar dari ruang ujian adalah saatnya menyerahkan semua pada Allah. Karena yang berikutnya adalah Allah’s territory and my territory (human territory) is enough only in here.

So let’s continue telling the story in final exam week. First day, exam of community nursing with little anxiety. Really, I felt that not so deep in learn about the materials. This is because of I knew that the exam will ask about cases and its needs analyses cognitive level. So, I’m just relaxed and little study about the home care in government policies. The day comes and so, like I though before the questions are about cases and of course just deep though of them you will get the answer. 

Second day I got the gerontological Nursing exam. The materials is so much!! I must study well and not sleeping anytime while study. So, I made strategy by learn not in my room as usual. Now, I learned in the living room with tatami table (Japan traditional style). About ten pm a get a cup of coffee milk, I hope it can make my eyes still open until 3 hours again. Yeah its works!! I can still study until 1.30 am, then I go sleep until 3.30 am. I wake up, sholat and then continuing mastering the gerontological nursing, heheuu.. Sleepy…

So that was my strategy and its works!! For the next two days I kept continuing this strategy, whatever happened, just do the suggest in Negeri 5 Menara said, “Thalabal u’la sahirul layali” those who wants to be noble so longer your time in nights. So, I follow the rule to get Sahirul Lail, I believe its all will not useless. However, my sleep time decrease, I used up almost my energy to study, it’s all right. I do all of these with joyful, with a full of big willingness. 

Medical Surgical Nursing, Pediatric Nursing, and Maternity Nursing are some kind of not easy subject for this term. So I must take and give my biggest effort to get the best score in this final exam. 

Alhamdulillah, Allah always give help when I get in trouble about these things. I have very best friends that we are all together learning this subject. We discuses all materials and also helps each others to understanding the subject. It’s all really helpful, that’s way I love my friends and the togetherness with them. They can not be replaced. I hope that we will graduate together from Faculty of Nursing, Universitas Indonesia in next year, yeah August 2011 as Bachelor of Nursing.


Cannot wait until the day!! Still a lot of struggle to reach Balairung UI 2011. Keep spirit guys!!

-->
Depresif..

Selama uts kemarinan banyak sekaliii rintangan yang dihadapi (halaaah lebaay). Mulai dari materinya yang masya Allah banyak.. super banyak, udah gitu ya yang nambah bikin depresif adalah pusingnya kepala akibat terlalu banyak begadang demi belajar. Yaudahlah itu sekelumit penderitaan saya saat uts.

Udah gitu? Segitu aja? Ooppss… tenang masih ada lagi untuk informasi terpentingnya adalah yang juga membikin saya makin depresif tau gak ya, saya aja sampe lupa jawaban yang paling tepat diantara semua pilihan jawaban di soal ujian. Padahal itu pertanyaannya kagak susah-susah amat kok, Cuma berapa luas luka bakar, pembuluh darah mana yang ke otak, terus apa pola kognitif anak  dan lainnya. Masa saya malah salah jawab. Sungguh bener2 payah. Padahal kalau diitung bener kan lumayan.. huuhuhu… sedihnya…
so sad,, depress... disappoint..



Baiklah, cukup sudah mengalami kelabilan macam itu.. ahahhaa.. sekarang saatnya kita bangkit menuju kedewasaan. Setiap apapun yang kita usahakan itu pasti merupakan harapan buat supaya hasil semua yang kira usahakan itu berhasil baik. Ya, seperti saya yang  mengharap agar semua hasil ujian tengah semester ini berhasil baik..  sebaiik-baiiknya :D namun, apa daya ketika kita udah usaha sebesar apapun pastilah ada kehendak Allah di sana yang bakalan menjadi penentu akhir semua usaha kita. Tapi tetap semua yang kita usahakan bakalan bernilai dan tidak sia-sia kok di mata Allah. Allah maha baik, bakalan ngasih yang terbaik buat kita selama hidup. *sumpah bijak banget gue!! Hahaha..

Iya, betul itu (penjelasan di atas maksudnya boi) banyak kesempatan untuk belajar ikhlas dan dewasa. Salah satunya selama UTS ini, belajar ikhlas terhadap semua yang udah kita alami. Meskipun rasanya pengen bangeet jitakin diri sendiri, teriak-teriak marah karena bikin satu kesalahan yang berpengaruh terhadap masa depan kita. Belajar buat tidak lagi labil, berusaha untuk menghadapi kesalahan yang saya lakukan secara dewasa dan lebih bijaksana. Dewasa, bagi saya sendiri makna kata ini cukup dalam dan susah dipahami [halaaah.. makin ngawur]. Dewasa, mengapa sungguh sulit aku memahamimu..?? sulit bukan berarti tidak bisa dipelajari.. iya memang begitulah. Masih banyak kok, kesempatan buat saya belajar memaknai proses ini. insya Allah.

yihaaa... menari riang gembira, wkwkwk



Tiap hal yang saya alami, saya rasakan, yang bikin saya bête, kesel, kecewa bahkan sampai senang, sedih dan pengen nangis. Semuanya emang merupakan proses buat belajar jadi lebih dewasa lagi. Boleh kok sedih, nangis, bahagia, kecewa, seneng,, tapi ya biasa aja juga sih, gak perlu berlebihan macam anak-anak abege labil, hahaha. Ya sudahlah, ini Cuma ungkapan perasaan saja kok. Gak ada maksud apapun cerita ini itu, sana sini.. hehe

So welcome to the gate of matureness…

Walaupun, sejujurnya juga merasa depresif akhir-akhir ini.. berasa banget dah beban hidup orang dewasa itu memang gak ringan.. Allah… mohon kuatkan saya…

Siplah, biarkan semua berjalan sesuai rencanaNya
*ketika neuron terlalu banyak menerima stimulus
baik stimulus bahagia maupun kecewa
yang membuat lakrimalis aktif hingga mensekresikan air
yang membuat Nervus Fasialis menyunggingkan senyuman
begitulah kehidupan yang bakal bikin kita penuh warna

This article I’ve made to inform youabout safety and health management when you’re riding motorcycle. But  maybe I’ll write it in Bahasa and also English, hoho..

All we know about motorcycle things. It’s a vehicle motor with a pair of tire that you must hold your feet down when the traffic light red. Motorcycle really give us easily in transportation. You can go to some place with shorter time than if you go with other transportation like bus or car. 



Pengguna sepeda motor sudah tak terhitung banyaknya. Kalau lagi di pemberhentian lampu merah, itu motor udah ngumpul jadi satu bisa sampai mengalahkan ukuran satu mobil!! Huaahh.. ya beginilah Jakarta, sangat padat dan semua orang suka memadatinya.

Ada banyak dari teman-teman saya di kampus yang juga seorang ‘Motorcycle Rider’. Mereka mungkin lumayan jauh rumahnya dari kampus, makanya supaya mudah mereka memilih menggunakan motor daripada kendaraan lain. Okelah, it’s good for you those want to get in campus as faster as possible. A dominant proportion between boys and girls riders seem like the boys still dominate as motocycle riders. 

antrian motor di jalan


Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan. Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya: 1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat; 600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan – suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.


Baiklah, begini ceritanya:
Mari kita lihat dari mulai kepala sampai kaki. Kepala tentunya harus dilindungi sama helm. Helm yang banyak modelnya itu, warna-warni pula! Tapi tetep, apapun helmnya SNInya harus ada. Helm berguna buat melindungi kepala kita dari benturan (jika lagi ada kecelakaan) tapi kalau dari perspektif saya sebagai orang kesehatan (duileh gayanya) helm itu utamanya bukan Cuma buat lindungin kepala pas jatuh, tapi justru melindungi wajah dari terpaan angin dan sinar matahari yang suka memanas. Tahulah sendiri kondisi angin pas kita naik motor, sangaaat amat banyak angin menerpa wajah dan itu gak sehat buat beberapa hal:

Helm.. helm.. 
Waw.. slogan iklan nih!!


 Pertama, angin akan bergerak melawan arah kita jadi otomatis mata kita bakal kering kalau terus-terusan menatap angin dengan tatapan kosong tanpa helm. Mata kita bisa kena iritasi, bisa jadi gatal-gatal, merah, bahkan sampe ada juga infeksi mata.  Terus, udah tahu kan seberapa parahnya tingkat polusi udara di jalanan?? Sangat penuh zat-zat beracun yang gak kasat mata. Jadi kalau kamu memakai helm itu akan sedikit mereduksi peluang terhirupnya zat-zat beracun ke dalam paru-paru. Emangnya mau kena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) gara-gara kena asap bus metromini atau kopaja atau yang lebih parah keracunan timbal dari sisa pembakaran bensin. 

Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk partikel yang berasal dari pembakaran mesin diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Akibatnya, dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah/lapisan dalam pembuluh (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis (pengumpulan lemak jahat di pembuluh) dan infark miokard/serangan jantung koroner.  Huaaaa mengerikan. Selain itu, boleh juga bagi yang mau pakai masker a.k.a penutup hidung dan mulut agar lebih aman lagi. Memang sih kebanyakan helm sekarang modelnya yang tertutup gitu, jadi udah bisa dipake tanpa masker. Ya, itu pilihanlah. 

Masker yang anti-POLUSI
 
Selain itu, ada juga nih tambahannya zat NOx dan SOx merupakan co-pollutants. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.

Oiya, lanjut ke tubuh ya.. kan otomatis badan kita dari batas pinggang ke atas akan menerpa angin kencang tuh. Jadi, seharusnya semua pengendara motor menggunakan jaket untuk melindungi bagian dada dimana terdapat paru-paru, jantung dan organ tubuh penting lainnya. Hal ini dimaksudkan agar bagian penting tersebut menerima tekanan yang tidak terlalu besar dari luar. Yah, namanya juga riders pastilah suka juga ngebut-ngebut kan?? Selain itu, juga bisa melindungi kita dari sinar UV matahari pas siang.  


Menurut penelitian, terlalu lama terpapar sinar UV matahari bisa bikin kita Luka Bakar ringan akibat Sinar Matahari (Sunburn) *ini yang kalau di luar negeri bulu-bule pada pengen cokelat kulitnya. Luka bakar sinar matahari (erythema) ini menunjukkan tanda-tanda klasik dari inflamasi/peradangan seperti kulit kemerah-merahan, hangat, nyeri, dan membengkak. Sebenenya sih ,point utama adalah kita BAKAL JADI TAMBAH ITEM kulitnya.. hehehe… kalau yang mau silahkan. Oiya, punggung tangan pun tak bisa lepas dari sinar matahari jadi akan sangat penting untuk pakai sarung tangan (gloves). Saat berkendara pun kita akan memutar tangan untuk menekan mesin motor supaya jalan (gampangnya di-gas). Nah, di situ bisa jadi akan timbul kesemutan pada tangan kita (sebenernya sih juga efek kalau terlalu lama naik motor). Jadi, mencegah lebih bermanfaat daripada kena sakit duluan. Hehee.. jadi moto baru.


kepala udah, badan udah, tangan jua.. lantas apalagi ya??? Yah,, oiya kaki.. mungkin kalau emang pergi-pergi jauh kebanyakan temen-temen pakai sepatu. Yap, itu udah bagus karena sepatu itu tertutup dan bakal melindungi kita dari luka (*gak juga sih tergantung sepatunya model apa). Baiklah, saya cukupkan cerita-cerita tentang ini : berkendara secara aman dan lindungilah kesehatanmu sendiri!!

by teh way, sounds like in this article I wrote too many Bahasa.. ahahah.. It's hopefully made you easy undestanding all of these things about riding and your health

remember.. preventive is better than curative

at chamber *in sleepy feels*